SAMBALIUNG – Keluhan masyarakat akan tumpahan semen yang membuat tanjakan di Jalan SM Bayanuddin, Sambaliung, menyempit sudah cukup lama disuarakan, sayangnya hingga kini masalah itu belum juga tuntas.
Salah seorang warga sekitar, Niko menyebut, tanjakan itu sudah cukup banyak mengakibatkan kecelakaan hingga memakan korban. “Kalau ada mobil besar yang melintas dari dua arah, maka salah satunya harus mengalah. Kalau papasan di tanjakan itu sering kali mobil mereka bersenggolan,” katanya.
Tak hanya sempitnya jalan, cukup curamnya jalan itu juga disebutnya menjadi salah satu penyebab banyaknya terjadi kecelakaan di kawasan itu. “Bahkan baru-baru ini ada pengendara motor nyaris terlindas truk karena truk di depannya tidak kuat menanjak,” lanjutnya.
Terpisah, Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Junaidi turut membenarkan kalau tanjakan itu kian mengecil akibat tumpahan semen dari truk-truk yang melintas.
Namun ditekankannya, DPUPR tidak hanya duduk diam atas hal itu. Disebutnya, pihaknya sudah pernah membersihkan ceceran semen yang mengeras di tanjakan itu.
Hanya lanjutnya, jalan itu adalah salah satu jalan utama truk pengangkut semen melintas ke beberapa wilayah, sehingga setiap kali truk melintas ada saja material yang tumpah ke jalan tanpa disengaja.
Tapi tegasnya, DPUPR akan berupaya mencari jalan keluar lain salah satunya dengan menganggarkan pembenahan tanjakan tersebut dalam anggaran pemerintah tahun 2020. “Itu sudah kami anggarkan perbaikan permanen tahun depan. Kami harap masyarakat bisa menunggu untuk perbaikannya,” jelas Junaidi. (*/aky/sam)
