Baznas Berau Gelar Seminar Zakat

- Jumat, 4 Oktober 2019 | 14:13 WIB

TANJUNG REDEB - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Berau menggelar seminar zakat, Kamis (3/10) kemarin, di ruang rapat Sangalaki Setkab Berau. Seminar dengan tema Mengoptimalkan Pengelolaan Zakat dalam Mewujudkan Visi Berau Sejahtera, ini dibuka oleh Bupati Berau, Muharram.

Ketua Baznas Berau, Rajuddin Abdurrahman mengatakan, seminar ini rutin dilaksanakan setiap tahun, dalam rangka mengingatkan dan memotivasi semua pihak, terutama dalam pengelolaan zakat.

Seperti diketahui zakat merupakan suatu ibadah mewujudkan ketakwaan kepada Allah. Juga merupakan ibadah sosial yang mendatangkan manfaat dan kesejahteraan. “Artinya dengan berzakat itu membersihkan kita dari sifat kekikiran dan cinta berlebih-lebihan kepada harta dunia. Dan tentunya memberikan ketenteraman jiwa,” kata Rajuddin.

Ia juga mengajak untuk menyalurkan zakat di Baznas yang merupakan lembaga milik negara. Dengan demikian, secara langsung membantu pendidikan, kesehatan termasuk permodalan usaha secara cuma-cuma.

Pihaknya juga mengajak jajaran pemerintahan dan perusahaan untuk membayarkan zakat penghasilan kepada Baznas. “Tidak perlu khawatir ke mana zakat itu disalurkan. Karena Baznas punya banyak program pelayanan kepada masyarakat, mulai orang dari lahir sampai meninggal dunia,” ujarnya.

Perlu diketahui juga, Baznas sebagai lembaga negara yang resmi juga diaudit oleh angkutan publik. Dan hal penyampaian laporan keuangan, Baznas mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). “Kita juga sudah diaudit secara syariat oleh Kanwil Kementrian Agama,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Berau Muharram mengungkapkan, berbicara optimalisasi pengelolaan zakat, maka dalam sudut pandang menjadi dua. Mengoptimalkan penerimaan dan mengoptimalkan pendistribusiannya. Menurutnya, selama ini dalam mengelola zakat, yang diseriusi terkadang hanya pendistribusiannya. Tetapi tidak terlalu serius menggarap sumber sumber penerimaan.

Padahal untuk mengoptimalkan penerimaan zakat, cukup banyak potensi yang bisa digali. “Pada dasarnya masyarakat jika berbicara tentang mengeluarkan zakat, hanya zakat fitrah. Tapi berbicara dengan zakat profesi, zakat mal, perdagangan, pertanian, perkebunan, dan lainnya, itu hampir tidak terpikir. Ini bisa dioptimalkan,” jelas Muharram.

Selain itu, lanjut Muharram, zakat profesi juga memiliki potensi besar. Termasuk dari aparatur sipil negara (ASN) maupun dari karyawan perusahaan. Dari setiap penghasilan yang diterima ditunaikan zakat profesi dan disalurkan melalui badan amil zakat. Pemkab Berau juga sudah memberikan edaran kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkab Berau terkait zakat profesi, termasuk kepada karyawan di perusahaan swasta untuk menunaikan zakat.

Pembayaran zakat profesi ini menurutnya jauh lebih efisien jika dilakukan per bulan, dibandingkan menunaikan zakat setelah dihitung per tahun. “Potensi zakat profesi ini juga bisa dioptimalkan. Kalau penerimaan zakat sudah optimal pencapaiannya, barulah dapat mewujudkan optimalisasi pendistribusian zakat yang muaranya menyejahterakan masyarakat,” kata Muharram. (*/oke/adv/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tabrak Truk, Pengemudi Motor di Bontang Meninggal

Selasa, 16 April 2024 | 09:04 WIB

Krisis BBM di Kutai Barat Dipicu SPBU Terbakar

Senin, 15 April 2024 | 18:15 WIB

Penumpang Mudik dari Bontang Masih Tinggi

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Puncak Arus Balik ke Samarinda Diprediksi Hari Ini

Senin, 15 April 2024 | 14:10 WIB

Main Kembang Api, Dua Ruko di Long Ikis Terbakar

Senin, 15 April 2024 | 12:26 WIB
X