TANJUNG REDEB – Hingga September 2019, sudah 18 nyawa melayang sia-sia akibat kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Berau. Hal itu diutarakan Kasat Lalu Lintas Polres Berau AKP Angga Winarta, diwawancara Jumat (4/10).
Hal itu diakuinya mengalami peningkatan, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018, di mana ada 29 nyawa yang melayang akibat kecelakaan. Namun, jika dilihat kecelakaan keseluruhan tahun ini cukup tinggi. Sebab pada periode yang sama total kecelakaan hanya mencapai 40 kejadian, sedangkan di tahun ini sudah mencapai 41 kejadian
Sementara dalam hal kerugian material akibat kecelakaan di tahun 2019 sudah mencapai Rp 89.400.000, dan Rp 193.020.000 di tahun 2018.
Mirisnya lagi disebutnya, kebanyakan pengendara yang tewas akibat kecelakaan di jalanan merupakan remaja, atau masih berstatus usia sekolah. Hal itu pun menjadi perhatian serius pihaknya.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan kembali merutinkan sosialisasi ke sekolah-sekolah, hingga menggelar razia kendaraan. Saat razia juga, pihaknya tidak akan memberi kelonggaran jika menemukan anak di bawah umur namun sudah mengemudikan kendaraan.
“Sebenarnya anak di bawah umur itu belum bisa dibiarkan menggunakan motor sendiri, karena kondisi mental mereka bisa berubah-ubah dengan cepat. Hal itu tentu membayakan dirinya maupun pengendara lain,” katanya. (*/hmd/sam)