TANJUNG REDEB – Beberapa proyek pengerjaan drainase di wilayah Tanjung Redeb membuat arus lalu lintas terganggu. Kondisi itu kerap mendapat keluhan dari masyarakat pengguna jalan. Hal itu diakui Kepala Dinas Perhubungan Berau, Abdurahman.
Menyikapi persoalan itu, selama ini pihaknya tak pernah dilibatkan untuk mengatur lalu lintas di titik-titik pekerjaan proyek. “Biasanya kami dihubungi oleh pihak bersangkutan untuk menempatkan petugas mengatur lalu lintas di lokasi pekerjaan proyek. Kalau sekarang ini kemungkinan koordinasinya hanya sebatas dengan Dinas pekerjaan Umum,” ungkap Abdurrahman.
Seharusnya kata dia, agar tidak terjadi kemacetan akibat pekerjaan proyek di ruas jalan Tanjung Redeb, pihaknya dilibatkan, sehingga ada pengaturan dan rekayasa lalu lintas.
Ia menilai, pekerja proyek sepertinya ingin bekerja sendiri. Padahal, informasi yang diterimanya, tak jarang masyarakat menginginkan adanya petugas dari Dinas Perhubungan mengatur arus lalu lintas. “Bagaimana kami mau mengatur kalau yang berkaitan juga tidak meminta kepada kami,” tambahnya.
Pihaknya juga berharap dalam pengerjaan proyek ini tidak dilakukan secara serentak. “Kami juga sering mengimbau agar dalam pengerjaan proyek segera diselesaikan. Ini kan keliatannya belum selesai, pindah di lokasi lain, dan akhirnya semua amburadul,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Berau Madri Pani menuturkan, melihat kegiatan proyek di beberapa ruas jalan di Tanjung Redeb memang kerap dikeluhkan masyarakat. Namun ia meminta masyarakat dapat berpikir lebih jauh dan tidak memberi penilaian lebih awal.
Sebab kata dia, membuat satu perubahan itu juga pasti ada proses. “Seperti yang kita pantau, di beberapa titik jalan dibangun drainase yang besar. Kalau itu untuk mengoneksikan aliran air ke sungai, itu wajar saja dilakukan,” katanya.
“Lain halnya sudah selesai pengerjaannya, kemudian saat hujan air tidak mengalir dengan sempurna, itu yang salah. Di situlah letak kontrol kita,” tambahnya. (*/oke/har)