Pengerukan dan Pelebaran Jadi Solusi

- Senin, 14 Oktober 2019 | 18:29 WIB

TANJUNG REDEB – Selesaikan masalah pelayaran di Berau, Forum Komunikasi Maritim Berau (FKMB) minta Bupati Berau Muharram prioritaskan pengerukan sungai.

Hal itu diutarakan Ketua FKMB Hasanul Haq Batubara, usai menggelar pertemuan dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), pengusaha batu bara, serta perwakilan PT Tempuran Mas (Temas) dan PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), kemarin (13/10).

Pengerukan sungai disebutnya, merupakan permasalahan yang penting untuk segera ditindaklanjuti. Sebab, jika terus dibiarkan maka akan semakin mengganggu alur pelayaran.

Karena jelasnya, ketika air sungai surut, maka tongkang pengakut batu bara tidak bisa bergerak dan menutup akses kapal-kapal lain seperti pengangkut peti kemas milik PT Temas maupun PT SPIL yang hendak bersandar di Pelabuhan Tanjung Redeb, sampai air kembali pasang.

Apalagi katanya, hingga kini sudah lebih dari tujuh titik pendangkalan, yang sedimentasinya diperkirakan terus bertambah 4,5 meter setiap tahunnya.  Usulan itu rencananya akan mereka sampaikan kepada bupati Berau, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Tanjung Redeb hingga Kementerian Perhubungan.

“Jadi perlu investasi jangka panjang untuk mengeruk dan melebarkan alur di Sungai Segah dan Sungai Berau, karena persoalan keterlambatan pakan dan sebagainya akibat tertutup alur. Besok (hari ini, Red) mungkin kita antar ke bupati dulu hasil pertemuan kemarin,” ujarnya.

Tapi disebutnya, selain pengerukan dan pelebaran ada solusi lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut yakni membuat Traffic Management System, khususnya bagi pengguna alur pelayaran di Sungai Segah dan Sungai Berau. Karena katanya, ketika malam hari tidak ada sarana bantu navigasi mengingat PT Pelindo juga ragu untuk memandu saat malam hari.

Hal lain untuk tongkang-tongkang Sambarata dari hulu Sambarata ke Binungan yang menggunakan melalui alur perairan Sungai Segah, yang selama ini hanya rekomendasinya hanya siang hari sampai pukul 18.00 Wita sehingga tidak berdampak pada panjangnya konvoi dari tongkang-tongkang tersebut.

“Permohonan kita untuk KUPP dan Syabandar memberikan izin pengolongan malam melalui alur perairan Sungai Segah untuk tongkang-tongkang batu bara yang dari hulu. Tapi yang seperti ini sifatnya hanya sementara,” jelasnya. (*/oke/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X