PDIP Beri Isyarat Poros Tengah

- Selasa, 15 Oktober 2019 | 10:09 WIB

TANJUNG REDEB – Sejumlah partai politik di Kabupaten Berau tengah mempersiapkan perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 mendatang. Bahkan, beberapa parpol telah melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati.

Salah satunya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Berau. Ketua DPC PDIP Berau, Atilagarnadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan tahapan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati. Penjaringan ini dilakukan di seluruh daerah yang menggelar pilkada.

Namun kata dia, PDIP di daerah hanya sebatas penjaringan. Karena sesuai aturan partai, keputusannya harus ada rekomendasi dari dewan pimpinan pusat (DPP). Di lain sisi, ada Undang-Undang yang mengatur tentang Pilkada.

“Jadi kami menjaring, kemudian pusat yang menetapkan. Tetapi kita juga bekerja di bawah memberikan gambaran situasi terkini dan yang sedang berkembang tentang dinamika politik di kabupaten,” jelas Atilagarnadi, saat ditemui di ruang kerjanya.

“Penjaringan di PDIP sudah dilakukan 19 September lalu. Tahapannya sudah sampai di pusat. Bahkan survei terhadap para calon pun sudah kami lakukan,” sambungnya.

Lebih lanjut, dikatakan Atilagarnadi, tidak hanya penjaringan, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi politik dengan beberapa ketua partai. Termasuk komunikasi dengan beberapa figur yang saat ini tengah ramai dibicarakan. Seperti Muharram, Taupan Madjid, Rusianto, dan Junaidi. Figur-figur ini, lanjutnya, telah mendaftar pada penjaringan yang dilakukan PDIP Berau.

“Kita sudah komunikasi dengan PKS, Golkar, PPP, kemudian juga dengan Gerindra. Komunikasi ini dilakukan sebagai gambaran untuk disampaikan ke DPP nantinya,” ujar pria yang akrab disapa Gatot ini.

Selain membangun komunikasi dengan sejumlah ketua partai, Gatot menyatakan berencana akan mengusung koalisi poros tengah pada Pilkada Berau nanti. Ia memprediksi, perhelatan pemilihan bupati dan wakil bupati Berau diikuti tiga pasang calon.

“Dan kelihatannya PDIP akan ambil poros tengah. Kan lebih bagus kalau ada tiga pasang calon yang diusung, supaya suasana politik tidak panas,” tegas pria yang menjabat Ketua Komisi II DPRD Berau ini. 

Karena itu kata dia dibutuhkan koalisi. Karena menurutnya, yang namanya ini jabatan politis, mau satu hingga enam kursi sekalipun, tetap dibutuhkan koalisi. Karena untuk membangun sebuah pemerintahan yang, kuat dibutuhkan kebersamaan.

“Koalisi itu bukan hanya untuk memenuhi persyaratan, tetapi untuk membuat sebuah kekuatan dalam kelompok. Artinya membuat sebuah ide-ide dan gagasan. Tetapi jangan lupa bahwa evaluasi tetap juga perlu dilakukan,” pungkasnya.

Tidak hanya PDIP, Partai Gerindra Berau pun kini mulai melakukan komunikasi politik dengan sejumlah figur. Bahkan, ujar Sekretaris DPC Partai Gerindra Berau, Peri Kombong, Muharram yang menjadi calon bupati dari Partai PKS, sudah menjalin komunikasi intens dengan elite Gerindra, guna membangun koalisi menuju Pilkada Berau 2010. Namun, pihaknya belum tahu persis sejauh mana komunikasi tersebut berlanjut.

Menurut Peri, mekanisme partai itu masih tetap berjalan. Di samping itu juga, pihaknya tetap diinstruksikan untuk membuka penjaringan terhadap bakal calon bupati dan wakil bupati, agar bisa mendapat calon terbaik yang akan diusung.

“Saat ini memang yang membangun komunikasi baru dari petahana. Dari pihak lain baru sebatas komunikasi warung kopi saja,” ucap Peri.

Diakui Peri, saat ini ada dua figur yakni Gamalis dan Rusianto, yang telah mengambil formulir penjaringan yang dibuka Partai Gerindra Berau.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X