Cuaca Buruk Belum Pengaruhi Hasil Tangkapan Nelayan

- Selasa, 15 Oktober 2019 | 10:19 WIB

TANJUNG REDEB – Walau Kabupaten Berau kini dibayang-bayangi cuaca buruk karena memasuki musim hujan, namun Kepala Bidang Penangkapan dan Pelayanan Usaha, Dinas Perikanan Berau, Jen Mohamad sebut hal itu tidak akan memengaruhi hasil tangkapan nelayan.

Bahkan disebutnya, berdasarkan informasi yang dia terima dari beberapa penampung saat ini hasil tangkapan nelayan cukup melimpah sehingga membuat harga ikan murah. “Sementara ini tidak terlalu berpengaruh,” katanya.

Walau tidak ditampiknya juga, pada waktu-waktu tertentu dirinya sempat mendapatkan informasi kalau cuaca di laut cukup ekstrem. Namun dirinya meyakini, nelayan lebih memahami momen yang tepat untuk melakukan penangkapan.

“Sebenarnya juga, nelayan itu lebih senang menangkap ikan saat gelombang tinggi. Di situ justru ikannya banyak, mereka bisa one trip one day atau pagi melaut sorenya pulang. Tapi tentu kita harap para nelayan selalu waspada untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, Tekad Sumardi sebut, munculnya hujan lebat, petir, angin kencang hingga puting beliung yang terjadi di Kabupaten Berau dalam beberapa hari terakhir hal yang normal saat masa peralihan musim.

“Saat masa peralihan musim yang ditandai dengan perubahan arah angin dari barat daya memang sepeti itu. Kondisi itu terjadi karena volume hujan di Berau beberapa bulan ini sangat sedikit,” katanya diwawancara belum lama ini.

Karena itu, Tekad mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap angin kencang dan puting beliung yang muncul bersamaan dengan timbulnya awan kumulonimbus.

Bahkan diterangkannya, kondisi seperti itu tidak hanya rawan untuk masyarakat di darat tapi juga di laut. Karena, angin kencang hingga mencapai 30 hingga 55 knot, dari normalnya hanya 15 sampai 27 knot per jam itu dapat menimbulkan gelombang tinggi.

Berdasarkan pengamatan pihaknya juga, kondisi itu akan lebih sering terjadi saat sore hingga malam hari. “Untuk itu, kami minta masyarakat untuk waspada termasuk saat munculnya awan kumulonimbus kita harus menjauhi tanah lapang dan jangan berteduh di bawah pohon,” jelasnya. (*/oke/sam)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X