TANJUNG REDEB – Kepala Bidang Penangkapan Dan Pelayanan Usaha, Dinas Perikanan Berau, Jen Mohamad sebut ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk nelayan di Kabupaten Berau masih kurang.
Bahkan disebutnya, untuk 3.469 kapal BBM subsidi yang disediakan sebanyak 1.006.140,57 liter per bulan hanya mampu memenuhi 40 persen kebutuhan nelayan. “Masih kurang sekali," ujarnya diwawancara belum lama ini.
Hal itu disebutnya sudah sempat dia koordinasikan kepada pemilik Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), hanya disebutnya keduanya juga tidak bisa berbuat banyak karena mereka memang telah mendapat jatah yang telah ditentukan.
Jelasnya, dalam pembagian BBM bersubsidi, pihaknya mematok berdasarkan kapasitas mesin kapal yang digunakan oleh nelayan kemudian dihitung berdasarkan lamanya nelayan melakukan aktivitas di laut.
"Misalkan jumlah kekuatan mesin 24 x 0,165, ketemu misalnya mesin 24 PK itu, biasanya 238 liter per bulan, itu yang kami keluarkan. Jadi sudah ada standarnya," jelasnya.
Terbatasnya kuota yang ada pun membuat pihaknya ketat dalam melakukan pengawasan, mengantisipasi adanya nelayan nakal yang menyalahgunakan BBM subsidi tersebut di mana bukan untuk digunakan melaut, tapi malah diperjualbelikan.
"Jika kami temukan tentu akan akan coret namanya dan menghentikan pemberian BBM," pungkasnya. (*/oke/sam)