TANJUNG REDEB - Partai Golkar Kabupaten Berau masih menunggu petunjuk dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), terkait calon yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Berau 2020 mendatang. Hal tersebut diakui Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Berau, Hadi Mustafa.
Terkait penjaringan calon, seperti yang sudah dilakukan beberapa partai politik, menurut Hadi, Golkar pun juga akan melakukan penjaringan jika petunjuk DPP sudah turun.
“Untuk saat ini kami masih menyiapkan berkas untuk persiapan pendaftaran nanti. Dalam waktu dekat akan kita buka (pendaftaran),” katanya, kepada Berau Post, Jumat(18/10).
Menurut pria yang akrab disapa Cak Mus ini, saat ini DPP Golkar memberikan penekanan kepada semua kader agar mulai melakukan pendekatan lebih masif kepada masyarakat. “Kami juga menekankan agar kader Golkar mempersiapkan diri baik secara kualitas, kredibilitas dan konektivitas kepada masyarakat. Ini sesuai instruksi pusat,” ujarnya.
“Kalau nanti sudah ada keputusan dari partai, maka semua harus mengikuti instruksi,” sambung Cak Mus.
Namun dikatakannya, Golkar Berau juga masih tetap terbuka dengan calon siapapun yang akan menjalin komunikasi terkait Pilkada 2020.
Seperti diketahui sebelumnya, memiliki enam kursi di DPRD Berau, sudah cukup menjadi tiket bagi Partai Golkar mengantarkan kadernya maju di Pilkada Berau 2020. Namun, belum ada kader partai berlambang pohon beringin tersebut, yang mendapat rekomendasi DPP Golkar.
“Yang jelas DPP sudah meminta semua kabupaten/kota yang mencukupi (jumlah kursi), agar bisa maju dan mencalonkan kadernya sendiri. Terlepas itu untuk calon bupati atau wakil bupati,” kata Hadi Mustafa, Jumat (4/10) lalu.
Sesuai instruksi DPP, ia memastikan Golkar akan mengusung kadernya. Cak Mus menyebut nama Seri Marawiyah, Syarifatul Syadiah, dan Dewi Sartika, tiga srikandi Golkar yang sudah dikait-kaitkan dengan Pilkada Berau 2020.
“Informasi yang saya dengar di masyarakat juga, mereka saat ini rindu akan kepemimpinan Golkar. Makanya kami akan mengusung kader sendiri,” ucapnya.
Hadi menegaskan Golkar ingin menjadi pemenang dengan mengusung kadernya di pilkada mendatang. Dan untuk mewujudkannya, Golkar tetap membutuhkan dukungan partai lain dalam koalisi yang dibentuk, untuk memperkuat dan membangun sinergi. (*/sgp/har)
