TANJUNG REDEB - Pembangunan segmen dua freeway Singkuang-Bandara Kalimarau, sepanjang 550 meter hampir rampung. Progres pengerjaan jalan yang dimulai sejak April lalu, itu sudah mencapai 96 persen.
“Target kami awal November itu sudah rampung 100 persen,” kata Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Jimmy, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek, Junaidi, kepada Berau Post, Selasa (22/10).
Diakui Junaidi, proses pengerjaan saat ini tengah melakukan pengecoran untuk bahu jalan. Sementara pengecoran dua sisi badan jalan dengan panjang 550 meter sudah selesai dikerjakan. “Saat ini yang belum tersambung yakni sisi Jalan Perapatan menuju Gunung Panjang. Karena bertahap. Tahun depan akan berlanjut pengerjaannya,” jelasnya.
Pembangunan jalan segmen dua ini kata dia menelan anggaran Rp 19,5 miliar dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2019. “Untuk lahan di murni 2019 ini sudah tak ada kendala. Karena lahan sudah dibebaskan,” ujarnya.
Saat ini pihaknya tengah memproses pengadaan lahan untuk pengerjaan rigit lanjutan di segmen dua, melalui APBD Perubahan 2019. Karena ini bertahap, diakuinya anggaran di APBD Perubahan tidak terlalu besar. Sebab APBD Perubahan waktunya juga singkat.
“Kalau tidak salah sekitar Rp 5 miliar. Tapi ini juga kan terus berlanjut. Yang memungkinkan terserap saja, pengadaan tanah yang di mana saja telah di bebaskan di situ kami lakukan pengerjaan,” jelasnya.
“Perlu diketahui juga, tahun depan juga mungkin ada penambahan anggaran untuk melanjutkan pengerjaan jalan ini,” lanjutnya.
Dikatakannya, pembangunan freeway yang dibagi menjadi tiga segmen itu untuk pemecah arus lalu lintas. Selain karena ruas jalan nasional, yakni Jalan Bujangga kondisinya sudah kurang aman. “Jadi tiga segmen ini akan menjadi alternatif bagi masyarakat. Karena pertumbuhan kendaraan di Berau ini sudah cukup tinggi,” tuturnya.
Menurutnya, jika pembangunan segmen tiga juga sudah selesai, akan mengurangi kepadatan kendaraan yang melintas di Jalan Bujangga. “Konstruksi jalan di segmen ini juga sengaja kita bangun kuat menahan beban semua kendaraan yang melintas,” pungkasnya. (*/oke/har)