TANJUNG REDEB – Dua pesepeda andalan Berau terancam batal tampil di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua. Hal itu setelah cabang olahraga sepeda dicoret dari daftar pertandingan di PON.
Ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Berau Suhud mengakui bahwa cabor sepeda memang masuk dalam 10 cabor yang tak dipertandingkan di PON. Namun saat ini seluruh ISSI di Indonesia disebutnya terus melakukan lobi terhadap KONI pusat, agar cabor sepeda bisa dipertandingkan.
“Rencananya mau ditandingkan di luar Papua dan itu masih dimusyawarahkan,” katanya.
Dengan begitu, nasib dua anak didiknya yakni Lee Riant Arya Wibawa dan Rizki Hidayatul Fadli terus diperjuangkannya. Supaya bisa tampil di PON tahun depan.
Pihak ISSI juga dijelaskannya tengah menunggu revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekan Dan Kejuaraan Olahraga, bahwa PON dapat dilakukan di dua daerah.
Apabila revisi PP tersebut sudah keluar, maka akan diupayakan 10 cabor tersebut dipertandingkan dan menjadi bagian dari pelaksanaan PON 2020 mendatang.
“Kita juga masih menunggu, kira-kira PON 2020 untuk balap sepeda bakal dilaksanakan di daerah mana,” bebernya.
Suhud pun tak menampik rasa kecewa sangat dirasakan kedua pesepedanya. Apalagi keduanya sudah mengikuti Kualifikasi PON di Lubuk Linggau, Sumatra Selatan. Dan hasilnya sangat memuaskan karena Rizki berhasil menyumbangkan medali emas.
“Kecewa itu pasti, apalagi pas tahu cabor sepeda dicoret tetapi Pra-PON sudah mereka (atlet, red) ikuti. Jadi jangan sampai usaha dan perjuangan atlet kita itu sia-sia begitu saja,” tegasnya. (mar/arp)