Buat Busana Muslim Lebih Nyaman Digunakan

- Minggu, 3 November 2019 | 10:39 WIB

Usianya baru 19 tahun. Namun perempuan kelahiran Berau, 7 Oktober 2000 ini sudah punya segudang prestasi di bidang fashion sebagai seorang desainer.

Anisah Dhiya Azizah namanya. Alumni SMK 1 Berau yang pernah menjadi juara pertama dalam lomba busana pesta dan juara harapan 1 pada kategori busana casual, Model and Actor 2017. Setahun berselang, Anisah kembali menunjukkan kematangannya sebagai perancang busana. Setelah menyabet juara kreasi busana muslim dalam pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) 2018 tingkat kabupaten dan provinsi Kaltim. Sehingga Anisah berhak menjadi perwakilan Kaltim dalam Pentas PAI 2018 di Banda Aceh.

Di level nasional, Anisah juga sukses menampilkan karya-karyanya di event Jakarta Fashion Week (JFW) 2020 dan mendapatkan sertifikat fashion designer.

Saat diwawancara Berau Post kemarin (2/11), perempuan berhijab ini mengaku ingin menggeluti dunia fashion karena terinspirasi dari Yuppies Culture. Yuppies lanjut dia, adalah istilah yang diciptakan pada awal 1980-an untuk orang profesional muda yang bekerja di kota.

Awal ketertarikannya dengan dunia fashoin, diakui Anisah sejak dirinya duduk di bangku SMP. Ketertarikannya tersebut juga didukung sang ibunda yang memang sangat mahir menjahit dan merancang busana. Bakat tersebut juga menurun kepadanya. Sehingga, dirinya bertekad agar setelah lulus SMP, bisa masuk ke SMK 1 Berau, mengambil jurusan tata busana.

“Karena saya tipe anak yang lebih suka praktik secara langsung daripada belajar secara lisan dan formal. Dari situ deh semakin yakin di dunia fashion. Walaupun awalnya banyak banget yang remehin. Tapi Alhamdulillah, saya punya keluarga yang begitu luar biasa, yang selalu mendukung dan selalu ada,” katanya.

Bahkan, setelah menamatkan pendidikan di SMK 1 Berau tahun 2018 lalu, Anisah terus memperdalam pengetahuannya masuk ke sekolah fashion khusus muslim di Islamic Fashion Institute, Bandung, Jawa Barat. Setelah menyelesaikan studi khusus di Islamic Fashion Institute, Anisah juga belum merasa puas dengan pengetahuannya. Dia lantas melanjutkan pendidikannya dengan mengambil Jurusan Kriya Tekstil dan Mode, Telkom University, Bandung, Jawa Barat.

“Kurang lebih satu tahun di Islamic Fashion Institute. Selama satu tahun itu, dapat 3 sertifikat yaitu fashion stylist, PR marketing, dan fashion designer yang saya dapat di Jakarta Fashion Week kemarin,” ucapnya.

Anak pertama dari 3 bersaudara tersebut memang masih tercatat sebagai mahasiswa baru di Telkom University. Namun dirinya sudah banyak menghasilkan karya busana, baik untuk digunakan sendiri maupun dijualnya. “Inspirasinya, biasanya kalau lagi baca sejarah, terus suka nggak sengaja dapat, atau kalau lagi jalan-jalan, terus melihat bentuk dan warna yang lucu kadang suka dapat inspirasinya. Misal habis jalan terus melihat coretan-coretan di dinding, kadang langsung ngebayangin kalau direalisasikan ke baju gitu,” ujarnya.

Dikatakan, dunia fashion muslim saat ini memang begitu banyak digandrungi kaum hawa. Baik usia remaja maupun orang tua. Hal inilah yang membuat Anisah tergerak untuk lebih memajukan busana muslim yang nyaman dan bisa digunakan di setiap momen.

Anak pasangan dari Rusnan Hepni dan Sosilawati ini bertekad, brand yang tengah dirancangnya akan mampu menembus pasar dunia. Apalagi di usianya yang baru 19 tahun, masih memiliki jalan panjang untuk mengapa cita-citanya tersebut.

“Masih harus banyak mencari dan menambah wawasan, mungkin lebih banyak membaca lagi,” katanya.

Anisah juga punya fashion designer idola. Yakni Deden Siswanto, Rani Hatta,Dian Pelangi, Ayu Handar, Yohji Yamamoto, Ralph Lauren, dan Alexander Mcqueen. Ia banyak mendapat pelajaran berharga dari karya-karya desainer kelas dunia tersebut.

“Kalau dibilang susah, bagi saya nggak ada. Ya, mungkin karena saya suka. Tapi kalau dilihat dari perspektif lain, pastinya lumayan banyak. Untuk menentukan konsep saja tidak mudah dan tidak sebentar, bisa berminggu-minggu,” ucapnya.

Ia pun berharap apa yang telah dibangunnya saat ini bisa sesuai dengan yang diharapkannya. Serta karyanya bisa diterima di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Ia pun ingin membawa nama Berau ke kancah fashion internasional.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X