TANJUNG REDEB – Tersangka dan barang bukti perkara tari ‘erotis’ pada penyelenggaraan Jambore Daerah 1X Kaltim-Kaltara, dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Berau, Senin (4/11).
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Berau DB Susanto, melalui Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang akan menangani perkara itu, Christian, membenarkan telah menerima pelimpahan perkara tersebut.
Dikatakannya, tersangka tiba pukul 14.00 Wita, yang turut didampingi penyidik. Tersangka langsung digiring ke ruang Pidum untuk menjalani pemeriksaan sebelum akhirnya dipindahkan ke Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Tanjung Redeb.
“Pemeriksaan seputar kronologis perkara, identitas, dan kesehatan para tersangka,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan media ini, setelah tiga penari yang telah ditetapkan sebagai tersangka, ada dua orang lainnya yang masuk ke dalam ruang pemeriksaan. Tak lama kemudian, disusul dua orang lagi. Sehingga pemeriksaan memakan waktu hampir tiga jam.
Saat dikonfirmasi, Christian mengaku empat orang itu juga merupakan tersangka yang telah ditetapkan penyidik pada perkara tersebut. Selain tiga penari, empat tersangka lainnya yakni berinisial As dan Jk yang berprofesi sebagai DJ, serta dua pihak panitia penyelenggara berinisial Dc dan Sh.
“Total tersangka yang diperiksa ada tujuh orang. Dan dari hasil pemeriksaan, penuntut umum menganggap telah terpenuhi unsur perbuatan tersangka melakukan tindak pidana,” tegasnya.
Christian mengatakan, setelah melimpahkan berkas perkara tersebut ke Pengadilan Negeri Tanjung Redeb, Jaksa tinggal menunggu proses persidangan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Berau, AKP Rengga Puspo Saputro saat dikonfirmasi membenarkan, bahwa tahap II terhadap perkara yang diduga mengandung pornografi itu melibatkan tujuh orang. Penetapan tersangka itu setelah dilakukan hasil pengembangan penyidikan terhadap keterangan saksi yang diperiksa.
“Betul ada tujuh tersangka. Dan itu semua dari pihak panitia. Karena penari ini pasti sudah di-request untuk menghibur di acara itu. Tentu penari ini diundang untuk tampil profesional. Termasuk meminta untuk membuka baju,” pungkasnya. (mar/har)
