TANJUNG REDEB – Banyak warga yang kecewa. Pasalnya Satuan Tugas (Satgas) BBM dan LPG yang dibentuk pemerintah, belum mampu menyelesaikan persoalan pengetap yang diduga masih ‘menguasai’ antrean, hampir di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
“Sekarang pengetap sudah kembali memadati setiap SPBU yang ada di Berau ini,” terang Ani, salah satu warga yang merasa resah dan kesal saat mengantre di SPBU Rinding, Selasa (5/11) siang.
“Saya hanya membeli dua sampai tiga liter saja, harus menunggu lama bahkan sampai satu jam, kan tidak masuk akal,” lanjutnya saat masih berada di atas motornya.
Keluhan senada disampaikan Indra Kurniawan, warga Jalan Gatot Subtoro Tanjung Redeb, yang kemarin juga mengantre di SPBU Rinding. “Beli eceran memang nggak antre, tapi dapatnya sedikit. Kalau beli di SPBU, harus sabar, karena antreannya panjang,” terangnya.
Mengenai persoalan tersebut, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Kabupaten (Setkab) Berau Kamaruddin, tak kunjung bersedia dikonfirmasi. Sejak pekan lalu, saat media ini beberapa kali mencoba menemui yang bersangkutan di ruang kerjanya, staf di Bagian Perekonomian selalu mengatakan yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat. Sementara ketika dihubungi melalui sambungan teleponnya, Kamaruddin juga enggan merespons. “Bapak tidak ada di ruangannya mas, dia sedang rapat,” ucap salah satu staf Bagian Perekonomian saat ditemui Berau Post.
Sebelumnya, Bupati Berau Muharram memang mengeluhkan kinerja Satgas BBM dan LPG ini. Bahkan Muharram pernah menyatakan akan membubarkan Satgas ini karena dinilai tidak efektif . Dalam berbagai kesempatan, Muharram mengkritisi kinerja tim Satgas yang di bawah koordinasi Bagian Perekonomian Setkab Berau tersebut.
“Dari hasil evaluasi (Satgas BBM dan LPG) tidak berhasil. Kalau tidak maksimal, lebih baik dibubarkan saja daripada buang-buang anggaran,” tegas Muharram akhir Agustus lalu. (*/aky/udi)
