TANJUNG REDEB – Anggota DPRD Berau Syarifatul Syadiah mendapatkan dorongan dan dukungan dari berbagai kalangan, maju pada Pilkada Berau 2020 mendatang. Bahkan di beberapa lokasi, sudah ada spanduk berisikan permintaan dan dorongan kepada Syarifatul agar maju sebagai calon bupati.
Sari –sapaan akrab Syarifatul Syadiah- tak menampik jika dirinya mendapat dorongan untuk maju pada pemilihan bupati dan wakil bupati Berau mendatang. Namun, dirinya tetap menunggu keputusan partai tempat ia bernaung, yakni Partai Golongan Karya (Golkar). “Tunggu keputusan partai saja lah,” kata Sari, kepada Berau Post, Kamis (7/11).
Apalagi menurut Sari, Golkar Berau memiliki banyak kader potensial untuk didorong ikut pilkada. Seperti Seri Marawiyah dan Dewi Sartika yang saat ini juga santer terdengar. Kedua nama tersebut juga banyak mendapat dukungan masyarakat untuk maju pilkada. “Tapi kalau dari partai memang mengamanahkan ke saya, ya saya siap,” lanjut Sari.
Tak sekadar mendorong dirinya untuk maju, dalam beberapa postingan di media sosial juga kerap ‘menjodohkan’ dirinya dengan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau Taupan Madjid. Mengenai postingan itu, Sari mengakui hal itu baru sebatas komunikasi biasa, belum mengarah kepada hal-hal pilkada. “Memang ada foto saya bersama Pak Taupan beredar di media sosial. Tapi itu foto lama. Waktu acara buka puasa bersama,” ucapnya.
Terpisah, Taupan Majid mengungkapkan memang ada beberapa kelompok masyarakat yang menginginkan dirinya maju di Pilkada Berau. Termasuk berpasangan dengan Syarifatul. Namun menurutnya, hal itu hanya sebatas dorongan yang berkembang di tengah masyarakat. “Ada aspirasi yang memang menginginkan kami maju berpasangan. Kami pun sering berdiskusi terkait aspirasi yang berkembang itu,” katanya, kemarin.
“Dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi. Ibu Sari itu kader Golkar, dan Golkar ada mekanisme penjaringan bakal calon,” sambungnya.
Sebelumnya, salah satu kader Golkar yang telah memastikan akan mendaftar jika Partai Golkar Berau membuka penjaringan, yakni Dewi Sartika. Bahkan Dewi mengaku telah mempersiapkan berkas persyaratan untuk maju Pilkada melalui Golkar. “Kalau Partai Golkar Berau buka penjaringan, tentu saya yang pertama mendaftar di sana,” kata Dewi, kepada Berau Post, Rabu (6/11).
Nama Dewi memang kerap dikaitkan akan ikut bertarung pada Pilkada Berau 2020 melalui Partai Golkar. Baik sebagai calon bupati maupun wakil bupati yang akan diusung Golkar.
“Sebagai kader, kami akan mengikuti tahapan dan mekanisme partai. Sesuai petunjuk pelaksana yang ada, mengenai pencalonan kepala daerah,” jelas Dewi.
Dalam waktu dekat, Dewi juga akan menemui tokoh Golkar di Berau, yakni Makmur HAPK dan Hadi Mustafa, untuk membahas rencana pencalonannya. “Selama ini memang hanya berkomunikasi biasa saja. InsyaAllah dalam waktu dekat ini saya akan temui beliau. Sekaligus meminta restu,” tuturnya.
Untuk menunjukkan keseriusannya maju Pilkada Berau, Dewi mengaku telah mempersiapkan pendanaan, baik untuk sosialisasi maupun kampanye nanti. “InsyaAllah saya siap kalau soal dana,” tegas Dewi.
Sementara kandidat lain yang santer akan diusung Golkar yakni Seri Marawiyah, juga telah mendapat dukungan dari 10 pengurus tingkat kecamatan (PTK) Partai Golkar Berau untuk menjadi calon bupati pada Pilkada Berau 2020.
Dikatakan Ketua PTK Teluk Bayur Eko Wiyono, dirinya bersama 9 pengurus PTK lainnya memang sudah menyatakan sikap untuk memberikan dukungan agar Golkar Berau mengusung Seri Marawiyah. “Untuk menyikapi Pilkada 2020, tidak salah jika kader Golkar berperan aktif untuk berpikir bagaimana Golkar bisa berbuat lebih baik demi Bumi Batiwakal. Yakni dengan berperan langsung untuk bisa memimpin Berau ke depan,” katanya saat dikonfirmasi Berau Post, Minggu (3/11).
Pemberian dukungan untuk Seri Marawiyah, ujar dia, juga tidak serta-merta. Sebab pihaknya terlebih dulu melakukan penjaringan dan mendengarkan masukan dari kader-kader Golkar maupun masyarakat di Teluk Bayur. “Siapa kader Golkar yang disenangi dari arus bawah, maka saya selaku PTK Teluk Bayur menyampaikannya bahwa pilihannya ke Ibu Seri Marawiyah,” terangnya.
Hal tersebut, lanjut dia, merupakan wujud dukungan kader-kader Golkar di kecamatan. “Saya rasa tidak menyalahi aturan. Karena ini bentuk dukungan agar Ibu Seri bisa mendengarkan arus bawah untuk ikut andil dalam pilkada,” terangnya.
