Padam Teross!!

- Sabtu, 9 November 2019 | 11:50 WIB

TANJUNG REDEB - Belasan pemuda yang tergabung dalam Forum Pemuda Pendidikan Berau, menggelar aksi di depan kantor PT PLN Berau, Jumat (8/11). Dalam aksinya, mereka menuntut agar PLN Berau tidak lagi melakukan pemadaman listrik seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Termasuk melakukan pemadaman bergilir jika salah satu pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mengalami kerusakan, atau dalam masa perawatan.

“Kami menolak pemadaman listrik yang dilakukan pihak PLN setiap bulan. Seharusnya jangan lagi ada pemadaman listrik seperti yang sering terjadi belakangan ini, tegas Dandi, selaku koordinator aksi.

Menurut Dandi, Kabupaten Berau merupakan salah satu daerah penghasil batu bara yang selama ini digunakan untuk mengoperasikan PLTU di Kabupaten Berau. Bahkan batu bara dari Berau dikirim ke luar untuk tenaga listrik di Pulau Jawa dan Bali. Kondisi listrik di pulau-pulau itu kata Dandi terang benderang. Sementara Kabupaten Berau yang selama ini dikeruk batu baranya justru kerap mengalami pemadaman listrik.

“Sehari saja mati lampu di Pula Jawa, ributnya terdengar sampai ke Pulau Kalimantan. Di Berau, setiap bulan ada pemadaman bergilir, bahkan hampir setiap hari ada pemadaman. Itu kan lucu,” ujarnya.

Dalam aksi ini, belasan pemuda ini juga mendesak agar manajemen PT PLN Berau melakukan diskusi dengan mereka. “Kami mengajak PLN untuk diskusi bersama. Kami ingin mengetahui apa penyebabnya seringnya pemadaman. Kalau masalah mesin, PLN kan bisa melakukan perawatan dan peremajaan,” terangnya.

Jika pemadaman ini masih terus terjadi, lanjut Dandi, PT PLN wajib membayar kompensasi kepada pelanggannya.

Sementara itu, Hendra T, Manajer Unit Layanan Pelanggan PLN Berau mengatakan, sejak Oktober 2019 lalu, PT PLN tidak lagi melakukan pemadaman bergilir. Namun diakuinya, akhir-akhir ini kerap terjadi pemadaman. “Tetapi itu (pemadaman) terjadi itu di luar rencana kami. Pemadaman itu karena faktor alam,” ujarnya, kemarin.

Disebutkan Hendra, beberapa penyebab seringnya listrik padam secara tiba-tiba, seperti jaringan PLN tersambar petir, sehingga distribusi listrik terhenti. Tak jarang juga jaringan tertimpa pohon tumbang akibat cuaca buruk. Termasuk gangguan hewan seperti monyet dan ular yang kerap memicu korsleting jaringan PLN.

Sementara untuk kebutuhan daya, kata Hendra, masih terpenuhi. “Ada PLTU Lati dan PLTD l, sehingga suplai listrik masih cukup. Tidak ada pemadaman jika tidak ada gangguan,” tegasnya.

Dia menambahkan, rencananya, Desember nanti, PLN akan melakukan penambahan daya 2X7 Megawat dari PLTU Teluk Bayur untuk masuk dalam sistem, bersama PLTU Lati yang memproduksi listrik 3x7 Megawatt.

Soal kompensasi, Hendra mengatakan, ada beberapa prosedur yang harus dipenuhi sebelum PLN membayar kompensasi. “Untuk kompensasi kami mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2017. Di luar itu, kami tidak punya landasan untuk membayar kompensasi,” kata Hendra. (*/aky/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X