TELUK BAYUR– Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) belum memiliki tenaga ahli timbangan. Hal ini disampaikan Kepala Unit Pelaksana Tenis Dinas (UPTD) Pasar SAD, Salehuddin.
Dikatakannya, keberadaan tenaga ahli timbangan yang diproyeksikan untuk mengisi posko timbang ulang sangatlah penting. Sebab, posisi tersebut akan bertugas untuk merespon keluhan konsumen mengenai hasil timbangan pedagang.
Dengan adanya petugas ahli timbangan, maka barang belanjaan konsumen tadi yang merasa ragu akan ditimbang ulang dengan timbangan standar. "Jadi memang belum ada petugas khusus yang mengisi posko timbang ulang," katanya kepada Berau Post beberapa waktu lalu.
Minimalnya, ia menyebut perlu ada dua petugas timbangan untuk di posko timbang ulang. Di mana sistem kerjanya pun dibagi dalam dua shift. Sebelum bertugas, para petugas timbangan harus mendapatkan pelatihan terlebih dahulu selama empat bulan. Karena harus menguasai ilmu tentang timbangan.
Lanjut Salehuddin, dirinya sudah mengajukan tambahan tenaga ahli ini ke Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Berau. Usulan itupun dari informasi yang ia terima telah diprogramkan pada tahun depan.
“Petugas timbangan ini merupakan salah satu syarat pasar standar nasional. Karenanya pada 2020 nanti, kami ingin sekali Pasar SAD ini bisa kembali meraih predikat pasar tertib ukur,” ucapnya.
Ditanya mengenai sanksi apabila menemukan pedagang yang ‘nakal’ dalam timbangan? Pria yang baru menjabat sebagai kepala pasar ini menegaskan bakal memberi teguran keras. "Bahkan dalam aturan itu terdapat sanksi pidana," tuturnya. (*oke/arp)
