GUNUNG TABUR - Kecamatan Pulau Besing, Kecamatan Gunung Tabur, sempat ramai diperbincangkan karena keberadaan bekantannya yang cukup banyak.
Sayangnya, kini komunitas hewan dengan hidung besarnya yang khas itu kian menyusut. Hal itu diutarakan Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Besing, Juliansyah kepada Berau Post belum lama ini.
Saat ini katanya, jumlah bekantan hanya sekitar 800 ekor yang tersebar di 30 titik di 3 pulau. Menurunnya jumlah habitat bekantan di Pulau Besing disebutnya karena adanya aksi perburuan dan pengalihan lahan.
Untuk itu, pihaknya berharap adanya dukungan khususnya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk menjaga kelestarian bekantan di sana.
“Kami harap pemerintah bisa ikut membantu melestarikannya, termasuk dengan serius mengembangkan berbagai fasilitas pendukung menjadikan Pulau Besing menjadi kawasan wisata,” ujarnya.
Lanjutnya, beberapa fasilitas yang dinilai perlu dikembangkan di antaranya tracking area, perahu wisata dan gazebo.
Menanggapi itu, Kepala Disbudpar Berau, Masrani menuturkan, pihaknya memang telah merencanakan untuk pengembangan wisata di Pulau Besing. Hal itu pun sudah mereka diskusikan dengan Pokdarwis Kampung Pulau Besing.
“Tapi untuk pembangunan menunggu anggaran, kami belum mengetahui panjangnya berapa (untuk traking area). Kami masih menunggu masterplannya. Baru bisa menentukan anggaran,” katanya.
Selain traking area, Disbudpar juga akan membangun kolam ikan di sana sebagai objek memancing. Hal ini juga untuk mendukung sektor ekonomi masyarakat.
“Ada kolam di sana bisa dimanfaatkan masyarakat. Jadi selain wisata Kalong dan Bekantan bisa juga diselingi dengan memancing,” pungkasnya. (*/plp/sam)