TELUK BAYUR– Dinas Perhubungan (Dishub) Berau kini tengah dilema. Pasalnya, rencana pemasangan penerangan jalan umum (PJU) dari Kelurahan Teluk Bayur hingga Kampung Labanan dipastikan tak bisa terealisasi.
Hal ini dikarenakan anggaran untuk PJU yang dimiliki pihaknya hanya berkisar Rp 200 juta pada tahun ini. Angka tersebut diketahui jauh dari usulan pihaknya, yaitu Rp 2 miliar.
“Rp 200 juta itu sesuai hitungan kami paling tidak hanya untuk pemeliharaan PJU yang ada di dalam kota saja,” katanya kepada awak media ini, Minggu (10/11).
Ia pun mengetahui keinginan masyarakat agar ruas jalan menuju Labanan di pasang PJU. Karenanya, ia mengaku akan mengusulkan alokasi anggaran di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau 2020.
Apabila tidak memungkinkan, solusi kedua disebutnya yaitu pengusulan di Anggaran Belanja Tambahan (ABT) 2020. “Kami juga akan berupaya dengan meminta bantuan melalui Dinas Perhubungan Kaltim. Apalagi sebelumnya kami ada diminta Dishub Kaltim membuat proposal kebutuhan PJU di Berau,” bebernya.
Ditanya perkiraan jumlah PJU yang dibutuhkan untuk ruas jalan ke Labanan? Abdurrahman mengatakan belum bisa menentukan jumlah pastinya. Namun, dirinya menegaskan timnya di lapangan masih dalam proses pendataan.
“Di sana (ruas jalan ke Labanan, red) memang perlu secepatnya dipasang PJU. Supaya meminimalisir laka lantas dan aksi begal,” terangnya.
Selain itu, mantan Kabag Umum, Setda Berau ini menuturkan pemasangan PJU juga patut dilakukan di ruas jalan Gunung Tabur menuju Bulungan, Kalimantan Utara. Bahkan, pihaknya sudah pernah melakukan rapat dengan anggota DPRD Berau membahas hal tersebut.
“Pihak dewan saat itu mengusulkan pemasangan solar sell untuk mendukung PJU di Jalan Gunung Tabur mengarah ke Bulungan,” katanya.
“Tapi itu urung dilaksanakan, karena biayanya yang mahal dan solar cell ini juga kan rawan dicuri,” sambungnya lagi. (*oke/arp)
