TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau melakukan kerja sama dengan Yayasan Solidaridad Network Indonesia. Kerja sama ini dituangkan dalam bentuk nota kesepakatan bersama yang ditandatangani Bupati Berau, Muharram dengan Pimpinan Solidaridad Indonesia, Kulbir Mehta di Hotel Bumi Segah, Senin (11/11).
Kerja sama yang dilakukan merupakan bentuk pendampingan Solidaridad kepada para petani di Bumi Batiwakkal, untuk mewujudkan pembangunan hijau dan berkelanjutan. Sehingga diharapkan target untuk mencapai visi dan misi pembangunan Pemerintah Kabupaten Berau dapat terealisasi dengan maksimal.
Dalam sambutannya, Kulbir Mehta menerangkan bahwa Solidaridad Indonesia yang merupakan lembaga dengan badan hukum yayasan dan memiliki empat kantor, di Jakarta, Pontianak, Sintang, dan Balikpapan.
“Kami berkegiatan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Lampung. Di Indonesia kami telah bekerja dengan pemerintah, masyarakat, dan mitra lokal sejak 2008,” ujarnya.
Pada tahun 2019 hingga 2023, Solidaridad Indonesia akan menjalankan program yang disebut Inisiatif Nasional untuk Petani Kelapa Sawit Cerdas Berkelanjutan dan Iklim yang Cerdas (NISCOPS). Program ini diprakarsai oleh Pemerintah Belanda dan Pemerintah Indonesia, untuk menangkal citra negatif minyak sawit Indonesia di Eropa.
Prinsip-prinsip tentang peningkatan kesejahteraan petani kecil dan aspek kelestarian lingkungan diuraikan dalam bentuk Nota Kesepahaman antara dua negara. Sebagai implementasi program, dua provinsi telah dipilih yakni Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. “Di Kalimantan Timur, program ini akan dilaksanakan di tiga Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Berau,” jelasnya lagi.
Program NISCOPS tidak hanya akan berfokus pada kelapa sawit, tetapi juga pada beberapa komoditas lain seperti karet, kakao serta komoditas utama terkait lainnya di Kabupaten Berau. Peningkatan kapasitas petani swadaya dan penguatan kelembagaan petani akan menjadi intervensi mereka.
Meningkatkan produktivitas dan fasilitasi pasar adalah hal penting lain yang juga akan dijalankan. Selain itu, dukungan untuk pengelolaan hutan kemasyarakatan juga akan menjadi bagian dari program.
“Kami juga akan mendukung target pemerintah terkait dengan program desa iklim (Proklim) dan di atas semua itu, menyelaraskan semua strategi kami untuk membantu pemerintah mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” imbuhnya.
Bupati Muharram menyambut baik kerja sama ini. Sebab, kerja sama ini menjadi bagian dalam pendampingan kepada para petani di Berau untuk meningkatkan perekonomiannya namun tetap menjaga keseimbangan alam.
“Dengan adanya kerja sama ini, Solidaridad juga memiliki kewenangan untuk memberikan solusi dan masukan kepada pemerintah daerah dalam menjalankan pembangunan,” katanya.
Masuknya Solidaridad tentu memberikan angin segar untuk membantu pemerintah daerah untuk mengelola sektor-sektor pertanian masyarakat. “Dan mereka juga membawa anggaran ke sini yang akan diaplikasikan dalam bentuk program. Tentu ini merupakan hal yang positif,” pungkasnya. (hms5/sam)