BBM Langka, SPBU Akui Kekurangan Suplai

- Jumat, 15 November 2019 | 11:07 WIB

TANJUNG REDEB – Bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Berau kembali langka. Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sempat tidak melayani pengisian alias tutup. Begitu pun pedagang BBM eceran yang berjejer di pinggir-pinggir jalan, kompak tidak menjual BBM.

Warga pun mulai resah karena sulit mendapatkan BBM khususnya premium. Kalaupun ada, harganya mencapai Rp 15 ribu per botol di tingkat pengecer.

Seperti yang dialami Rahmadana, warga Jalan Manunggal, Tanjung Redeb. Ia mengaku kesulitan mendapatkan bensin sejak Rabu (13/11) malam. Bahkan hingga Kamis (kemarin), kata dia, bensin di eceran juga sudah tidak tersedia.

“Kalau hari ini (kemarin, Red) tidak dapat (bensin), besok sudah tidak bisa ke mana-mana. Padahal kami ini harus antar-jemput anak sekolah,” katanya, kemarin (14/11).

Ia mengakui, sempat melihat pedagang eceran di kawasan Jalan H Isa I menjual premium. Namun, dalam waktu sekejap habis karena diserbu pengendara sepeda motor.  “Saya enggak sempat dapat. Karena langsung habis. Harganya Rp 13 ribu per botol. Kalau Pertalite Rp 15 ribu per botol,” ujarnya.

Ia pun berharap kelangkaan BBM ini segera berahir. Karena kondisi ini cukup meresahkan masyarakat.

Pengawas SPBU Bujangga, Sauri menuturkan, terbatasnya suplai BBM dari Jobber Pertamina ke SPBU membuat pihaknya tidak bisa melayani masyarakat secara maksimal. “Untuk hari ini (kemarin) premium dan solar yang masuk 10 ton. Pertalite-nya tidak ada,” katanya, kemarin.

Menurutnya, untuk normalnya, biasanya dalam sehari pihaknya menerima suplai premium, pertalite, dan solar masing-masing 20 ton. “Sebenarnya walaupun tanpa pengetap jika kondisi stoknya kurang, pasti antrean akan membeludak,” ujarnya.

Diakuinya, BBM yang masuk rata-rata 10 ton, hanya mampu bertahan 3 sampai 4 jam saja. Hal tersebut menjadi kendala dalam pelayanan ke masyarakat. Melihat kondisi ini, pihaknya pun melakukan pembatasan pengisian BBM. Untuk kendaraan roda empat, pengisian premium dibatasi Rp 200 ribu, dan roda dua Rp 50 ribu.

Informasi yang diterimanya, kelangkaan BBM ini terjadi karena keterlambatan kapal pengakut BBM menyuplai ke Jobber Pertamina. Sehingga Jobber juga terlambat menyuplai ke SPBU.

Sementara itu, Pertamina memastikan penyaluran BBM di Berau tetap berjalan, meski jadwal kapal pengangkut BBM mengalami kemunduran.

Manager Communication Relation and CSR PT Pertamina Kalimantan, Heppy Wulansari menyampaikan, suplai untuk Jobber Pertamina di Berau yang harusnya tiba pada Kamis (14/11) mengalami kemunduran dan dijadwalkan tiba besok pagi (hari ini, Red). Hal ini disebabkan karena antrean kapal di dermaga Kilang Balikpapan.

“Suplai untuk Jobber Berau dikirim dari Kilang Balikpapan. Besok pagi kapal akan tiba di Berau dengan muatan Premium 1,5 juta liter, Solar 3 juta liter, dan Pertamax 450 ribu liter,” jelas Heppy

Sementara penyaluran dari Jobber tetap berjalan ke SPBU sebesar 71.000 liter Premium, 20.000 liter Pertamax, dan 108.000 liter Solar. Sedangkan Pertalite dibantu penyaluran dari Terminal BBM Samarinda dengan total volume 32.000 liter.

“Untuk mengamankan stok di SPBU sembari menunggu kapal tiba, Pertamina meminta SPBU untuk tidak melayani pembelian pengecer. Pelayanan diutamakan ke konsumen kendaraan bermotor, agar stok di SPBU mencukupi,” jalas Heppy.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X