Bupati Menduga Ada Penimbunan

- Jumat, 15 November 2019 | 11:10 WIB

MENANGGAPI kelangkaan BBM yang kembali terjadi, Bupati Berau Muharram menduga ada aksi penimbunan yang dilakukan oleh oknum pengetap dan pengecer.

Menurut informasi yang diperolehnya, saat ini Jobber Pertamina di Maluang, Kecamatan Gunung Tabur, memang kehabisan cadangan BBM. Sebab suplai dari Pertamina sedang mengalami kendala.

Menurut Muharram, mengetahui ada kekosongan suplai BBM dari Jobber Pertamina ke SPBU, para pengetap dan pengecer pun melakukan aksi penimbunan. “Mereka tahu ada kekosongan BBM di Jobber. Jadi stoknya tidak langsung dijual. Begitu terjadi kekosongan, mereka jual dengan harga tinggi,” kata Muharram, Kamis (14/11).

Pemkab Berau, kata Muharram, sebenarnya telah berupaya maksimal untuk mengatasi pengetap yang setiap hari memenuhi antrean di SPBU. Bahkan pemkab telah membentuk tim Satgas Pengawas BBM untuk mengawasi distribusi BBM di SPBU dan menekan aksi pengetap. Hanya saja, tim satgas ini, lanjut Muharram, tidak bekerja maksimal, sehingga pemkab membekukan tim tersebut.

“Kami sudah seriusi persoalan pengetap dan pengecer BBM ini. Bahkan kita anggarkan untuk pengawasan,” katanya.

“Saya satu-satunya bupati yang mendapat penghargaan dari PT Pertamina dan Presiden, karena serius mengamankan kebijakan pemerintah yakni BBM Satu Harga. Tapi saya kecewa, begitu diimplementasikan, tidak ditindaklanjuti dengan serius,” lanjutnya.

Pemkab juga telah berusaha mengatasi persoalan distribusi BBM yang sudah menahun dikeluhkan masyarakat. Namun upaya Pemkab Berau dibatasi kewenangan. Distribusi BBM kata Muharram menjadi kewenangan PT Pertamina yang mengacu pada Undang-Undang tentang Minyak dan Gas.

Selain itu, pihaknya juga tidak memiliki kewenangan untuk menindak pelanggaran hukum terkait persoalan ini. Satpol PP dan Dinas Perhubungan dalam Satgas Pengawas BBM dan LPG hanya sebagai pembantu aparat kepolisian. “Saat kita mau lakukan penangkapan, penahanan dan memberikan sanksi, mereka (polisi) yang jadi ujung tombaknya,” ujarnya.

“Makanya Satgas saya bekukan karena ada honor (dari APBD Berau). Kalau ada honor tapi tidak ada hasilnya akan jadi temuan. Jadi saya bekukan sampai kepolisian jelas sikapnya, akan kita hidupkan kembali,” tandasnya. (*/aky)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB
X