TANJUNG REDEB - Alumni SMA Muhammadiyah angkatan tahun 1984 hingga 2018 menggelar reuni akbar, di ballrom Hotel Exclusive, Tanjung Redeb, Sabtu (16/11). Canda tawa mengisi pertemuan itu, mengingatkan kembali cerita lama saat masih berstatus sebagai pelajar.
“Iya reuni ini untuk mempererat tali silaturahmi. Mereka kan lama tidak bertemu,” ujar Ketua Panitia Reuni Akbar SMA Muhammadiyah, Yogi.
Sebenarnya kata Yogi, reuni akbar sudah direncanakan sejak Mei lalu. Hanya saja, banyaknya agenda para alumni membuat temu kangen baru dilaksanakan kemarin. “Saya juga ingin agar reuni ini terlaksana. Akhirnya pada 16 November ditentukan waktu terlaksanalah reuni ini,” katanya.
Pada reuni akbar juga digelar pengukuhan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMA Muhammadiyah Berau yang dipimpin istri Bupati Berau, Sri Juniarsih. Pengukuhan ditandai dengan penyerahan surat keputusan pembentukan IKA SMA Muhammadiyah oleh Kepala SMA Muhammadiyah, Hastuti kepada Sri Juniarsih Muharram.
Sri Juniarsih menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Melalui organisasi ini, ia berharap seluruh alumni dan keluarga besar SMA Muhammadiyah Kabupaten Berau bisa terus berkontribusi memajukan dunia pendidikan melalui lembaga pendidikan Muhammadiyah di Kabupaten Berau.
“Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan ini dan kita bersama-sama menjalankan amanah dalam organisasi ikatan keluarga alumni SMA Muhammadiyah,” ungkapnya.
Sementara, Kepala SMA Muhammadiyah Berau, Hastuti berpesan kepada seluruh alumni yang kini telah berkiprah dalam berbagai bidang pembangunan di Bumi Batiwakkal maupun di luar daerah untuk dapat terus membantu mengembangkan pendidikan, khususnya SMA Muhammadiyah tempat para alumni menempuh pendidikan sebelumnya.
Dengan dukungan para alumni katanya ini turut menyukseskan pendidikan bagi generasi yang akan datang melalui SMA Muhammadiyah. “Saya mengajak kita semua untuk terus bersama-sama mengembangkan usaha Muhammadiyah dalam membangun dan mengembangkan dunia pendidikan,” ucapnya.
Hadir pula pada reuni tersebut Bupati Berau, Muharram. Dia yang juga merupakan mantan kepala SMA Muhammadyah mengaku memiliki banyak kenangan yang tidak mungkin terlupakan selama ia mengajar di sekolah tersebut. Termasuk halnya saat dirinya menemukan belahan hatinya di sekolah tersebut.
“Saya juga ingat betul ketika saya mendisiplinkan siswa yang memilih kabur saat memasuki waktu Salat Ashar,” ungkapnya. (*/hmd/adv/sam)
