TANJUNG REDEB - Seorang pemandu selam salah satu resort di Pulau Maratua, dilaporkan tewas Minggu (24/11), sekira pukul 11.30 Wita. Diduga, tewasnya penyelam lokal bernama Wefi, warga Kampung Bohe Silian, Kecamatan Pulau Maratua, karena mengalami gangguan pernapasan saat menyelam di perairan Pulau Kakaban.
Kapolres Berau, AKBP Pramuja Sigit Wahono, melalui Kapolsek Maratua, Iptu Gideon Tarigan, yang dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, sebelum kejadian, Wefi bersama tamunya menyelam di perairan Pulau Kakaban, sekira pukul 11.00 Wita.
Diperkirakan, Wefi menyelam dengan kedalaman 10 meter. Setelah 25 menit berada di bawah air, rekan korban yang menjadi motoris speed boat yakni Muhadir, melihat korban mengapung dengan kondisi lemas.
“Korban saat itu menyelam bersama tamunya. Diduga korban mengalami gangguan pernapasan saat menyelam. Rekan korban langsung mengevakuasi dan dilarikan ke Puskesmas,” katanya, kemarin.
Menurut Gideon, korban yang bekerja sebagai pemandu selam tentu memiliki lisensi menyelam. Diduga korban mengalami masalah pernapasan sehingga korban meninggal dalam perjalanan menuju ke Puskesmas Maratua. “Dari pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” katanya.
Kejadian ini tentu membuat syok pihak keluarga. Namun pihak keluarga enggan untuk dilakukan otopsi terhadap korban. Usai dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Maratua, jenazah korban kemudian dipulangkan ke rumah duka untuk dimakamkan.
“Pihak keluarga menyetujui untuk tidak memperpanjang kasus ini. Keluarga sudah menerima ikhlas kejadian ini,” ujarnya.
Gideon mengimbau masyarakat Pulau Maratua agar lebih berhati-hati dalam bekerja. Jika merasa lelah dan sakit, sebaiknya beristirahat. Jangan memaksakan diri untuk bekerja. (*/hmd/har)
