TANJUNG REDEB – Perubahan pada air Sungai Segah membuat sebagian masyarakat resah. Kekhawatiran ini merujuk pada air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Segah, yang bahan baku airnya berasal dari Sungai Segah.
Salah seorang masyarakat Tanjung Redeb Supriadi, mengaku was-was terhadap kondisi air bersih yang ia dapatkan dari PDAM. Apalagi sudah lebih dari sepekan kondisi air Sungai Segah belum juga membaik.
“Karena saya sering mendengar banyak ikan di keramba yang mati gara-gara air sungai yang tercemar ini. Makanya ragu juga dengan air PDAM ini, aman atau tidak?,” ujarnya kepada Berau Post, Minggu (24/11).
Dirinya pun meminta pihak PDAM bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat. Agar memastikan bahwa kondisi air yang disalurkan PDAM benar-benar aman digunakan konsumennya. “Harus segera diberitahukan kepada masyarakat. Aman atau tidak digunakan (air PDAM, red) terangnya.
Hal serupa juga turut disampaikan masyarakat lainnya, Anita. Wanita yang tinggal di Sambaliung ini mengaku juga menunggu pernyataan dari pihak PDAM, tentang kelayakan air yang disalurkan ke masyarakat. “Sepertinya jika dilihat, air sungai itu makin hari makin menghijau. Jadi saya juga takut menggunakan air PDAM, karena air PDAM itu diambil dari sungai,” imbuhnya.
“Meski tidak digunakan untuk air minum, air PDAM itu kan kami pakai untuk mandi dan gosok gigi. Khawatirnya pas ketelan berbahaya bagi tubuh,” sambungnya lagi.
Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Direktur PDAM Tirta Segah Saipul Rahman memastikan bahwa air PDAM masih sangat aman dimanfaatkan masyarakat. Pihaknya juga beberapa waktu lalu telah melakukan kroscek dan mengambil sampel air Sungai Segah.
“Sudah kami lakukan pemeriksaan dan pH dari air sungai sudah mulai membaik, yakni sudah mencapai 6,4. Kalau sebelumnya kan 4 sampai 5 pH saja,” jelasnya.
Membaiknya pH air sungai ini, dikatakan Saipul tak terlepas dari penutupan Water Gate yang telah diinstruksikan Bupati Berau Muharram beberapa waktu lalu. “Jadi saya memastikan bahwa aliran PDAM saat ini aman untuk digunakan masyarakat,” tuturnya. (*aky/arp)
