Kembangkan Maratua Jadi Wisata Eksklusif

- Rabu, 27 November 2019 | 14:29 WIB

 TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, Selasa (26/11) kemarin, menerima kunjungan Tim Percepatan Kerja Sama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Republik Sychelles, dalam rangka pengembangan pariwisata bahari di Maratua.

Tim yang dikomandani Wakil Ketua Tim percepatan kerja sama, Meiliana, baru saja melakukan verifikasi lapangan ke Maratua, pulau wisata dan pulau terdepan di perairan Bumi Batiwakkal.

Tim yang dibentuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur ini yang akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Berau dan Republik Seychelles, untuk memulai pengembangan pariwisata berkelanjutan di Pulau Maratua.

Wakil Ketua Tim Percepatan Kerja Sama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Republik Sychelles, Meiliana, didampingi sekretaris tim percepatan, Trimurti Rahayu mengatakan, sebagai pulau terluar, Maratua menjadi kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Kalimantan Timur. Termasuk dalam hal perizinan pembangunan resort, hotel, maupun penginapan. "Izin yang di darat menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, sedangkan izin bangunan di atas (air), itu di Kementerian Perikanan dan Kelautan,” ungkapnya.

Selama di Kabupaten Berau, dijelaskannya tim telah melakukan inventarisasi sejumlah resort dan penginapan. Fasilitas penunjang wisata ini, kata Trimurti Rahayu harus dilakukan pembinaan, agar ke depan, pengembangan wisata seusai dengan konsep yang telah disepakati oleh Pemerintah Indonesia dan Republik Seychelles. "Wisata di Pulau Maratua tidak akan menjadi wisata massal. Pengunjungnya tidak perlu banyak. Yang penting wisatawan menghabiskan waktu yang panjang dan melakukan pengeluaran (belanja) yang banyak," jelasnya.

Artinya, Pulau Maratua nantinya akan dikembangkan sebagai wisata eksklusif. Pengelolaan pariwisata di Pulau Maratua tidak akan sama dengan Pulau Derawan. Memang dari jumlah kunjungan wisatawan di Derawan cukup tinggi, tetapi degradasi lingkungan juga tinggi. Penataan pulaunya sudah tidak terkendali, Pulau Maratua diharapkan tidak demikian. Melalui konsep wisata berkelanjutan, Trimurti Rahayu menjanjikan wisatawan, investor, dan masyarakat lokal dapat menikmati pengembangan wisata lokal. "Harus menghidupkan ekonomi masyarakat lokal. Melibatkan masyarakat secara langsung dalam sektor pariwisata, karena konsep eco tourisme yang ditawarkan Seychelles begitu," ucapnya.

Secara geografis, objek wisata bahari di Republik Seychelles memiliki kemiripan. Objek wisata di negara itu, selalu dipadati ribuan wisatawan asal Amerika dan Eropa setiap tahunnya. Melalui kerja sama dengan Republik Seychelles yang memiliki kebijakan membatasi jumlah kunjungan wisata demi menjaga ekosistem alaminya, Republik Seychelles nantinya akan mengalihkan 'kelebihan kunjungan wisatawan' ke Pulau Maratua.

Sementara Wakil Bupati, Agus Tantomo, yang menyambut kehadiran tim percepatan kerja sama Pemprov Kaltim dan Republik Syechelles mengatakan, kerja sama yang telah dirintis sejak beberapa tahun ini, tentunya akan sangat membantu Pemkab Berau yang sangat serius dalam pengembangan sektor pariwisata. Seychelles yang sudah besar dalam mengelola wisata bahari, tentu akan menularkan segala potensinya untuk pengembangan wisata di Maratua. “Ini sangat baik bagi Berau dan saya berterima kasih kepada tim percepatan yang turun langsung melakukan inventarisasi di Pulau Maratua,” ungkapnya. (hms7/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

30 Sekolah SD di PPU Jadi Sampel Survei Kemenkes

Selasa, 23 April 2024 | 15:09 WIB
X