Parkir Yacht di Maratua

- Senin, 9 Desember 2019 | 15:29 WIB

FOTO dari balik jendela yang dikirimkan Pak Agus Tantomo saat berada di tempat menginap selama di Republik Seychelles, seakan meminta untuk menerjemahkan sesuatu. Foto itu tak terlalu istimewa. Sama dengan pemandangan di salah satu hotel di Makassar yang view-nya menghadap ke laut.

Memperhatikan detailnya. Saya temukan sesuatu. Sesuatu yang sangat mungkin bisa dikembangkan di Pulau Wisata Maratua.

Dari kejauhan, terlihat puluhan bahkan ratusan kapal Yacht dari berbagai bentuk dan ukuran, terparkir rapi. Pastilah tidak murah untuk menyimpan Yacht dalam jangka waktu yang lumayan lama.

Seychelles, negara yang mengharapkan pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata sudah punya tarif yang dikenakan terhadap Yacht yang parkir itu. Pasti mahal. Bahkan mahal sekali.

Dan lagi, Yacht yang terparkir itu tak selalu pemiliknya berdomisili di Seychelles. Bisa jadi dia menetap di Eropa atau Amerika bahkan di Rusia. Nanti setelah akan liburan ke Seychelles, barulah ia menggunakan kapal itu lagi. Setelah itu, parkir lagi berlama-lama.

Di Indonesia, juga sedang menggenjot pendapatan dari sektor yang sama di Republik Seychelles. Ada kemudahan perizinan untuk pemilik kapal Yacht yang sering bertandang ke Indonesia.

Bila dibandingkan dengan tarif parkir di Singapura per bulannya mencapai 1000-1.500 Dolar Singapura atau sekitar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta. Di Indonesia hanya dikenakan tarif separuhnya.

Anehnya, walaupun harganya lebih mahal, pemilik Yacht lebih tertarik menyimpan kapal mereka di Singapura. Jumlahnya ribuan kapal. Ini potensi pendapatan yang melayang ke luar negeri.

Terbatasnya laut Singapura bisa dimanfaatkan Indonesia untuk menarik minat para pemilik kapal Yacht, yang banyak menyusuri perairan di Pulau Sumatera. Khususnya di kawasan laut Riau.

Lain lagi yang dikenakan di kawasan Fort Lauderdale, sebuah kota di Amerika Serikat yang terletak di negara bagian Florida.

Pelabuhan yang hanya berjarak 5 menit dari Bandara Fort Lauderdale itu juga menyediakan club house yang lengkap di kawasan tersebut. Ada juga fasilitas lain berupa kolam renang, barbeque, hiburan, dan pusat kebugaran. Yang tak kalah penting, keamanannya terjamin selama 24 jam, jika pemilik bosan berlayar dengan Yacht mereka.

Besarnya harga untuk tempat parkir itu terungkap berdasarkan laporan Battle Plan Capital, grup investasi yang berada di balik pembangunan area parkir tersebut. Pembangunan parkir Yacht beserta fasilitasnya bertujuan untuk menawarkan home-base bagi kapal dan khususnya lagi para kru kapal.

Kompetisi untuk parkir seharga US$ 3 juta itu akan sangat ketat, mengingat hanya ada dua jenis area parkir yang tersedia. Area parkir yang lebih kecil akan dikenakan biaya US$ 1,8 juta dan US$ 2,4 juta.

Di Indonesia, dalam proses perizinan, para Yachter masih memerlukan waktu sekitar delapan hari untuk mengurus perizinan. Ke depan, bisa jadi hanya selama dua jam saja. Dan bisa dilakukan secara online dengan Clearance Approval for Indonesian Territory (CAIT Online).

Izin tinggal juga diperpanjang, dari maksimal tiga bulan menjadi enam bulan. Perpanjangannya bisa dilakukan di semua titik imigrasi.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X