GUNUNG TABUR – Pembangunan turap di bantaran Sungai Segah di RT 6, Kelurahan Gunung Tabur ditarget selesai akhir tahun ini. Pengerjaan pun terus dikebut. Supaya proyek senilai Rp 21 miliar ini bisa selesai tepat waktu.
Dikatakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek Radit, pembangunan site plan ini merupakan lanjutan dari pengerjaan sebelumnya. Karena dalam proses pengerjaannya dilakukan secara bertahap. Lalu ditaget tuntas pada akhir Desember ini.
Masyarakat setempat pun disebutnya sudah lama menginginkan keberadaan turap tersebut. “Sudah lima tahun masyarakat di Gunung Tabur ingin adanya turap di kawasan itu,”katanya saat di wawancarai Berau Post, Rabu, (11/12)
Anggaran pembangunan turap ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau 2019. Dengan besaran anggaran Rp 21 miliar untuk pembangunan turap sepanjang 100 meter.
Supaya target pembangunan tercapai, ia menerangkan sebanyak 80 pekerja terus berusaha menyelesaikan pembangunan turap ini. “Jadi ada perubahan desain dalam pengerjaan, karena memang kondisinya berbeda dari turap sebelumnya. Sementara di sini ada dua lapis site plan,” terangnya.
Dalam pengerjaan proyek yang dimulai Juli lalu ini, Radit menyebut terdapat beberapa kendala yang dihadapi pihak kontraktor. Salah satunya seperti kondisi tanah dan arus sungai yang berbeda dibandingkan dengan daerah lainnya.
Tak hanya itu, cuaca seperti hujan pun dituturkannya sering kali menghambat pengerjaan. “Termasuk dari sisi geologi teknik lapisan tanah kerasnya. Di lokasi pengerjaan itu ditemukan di kedalaman 45 meter. Sehingga mau tidak mau desain disesuaikan dengan kondisi yang ada,”ucapnya
Meski berbagai persoalan muncul di lapangan. Radit mengungkapkan progres pengerjaan turap ini sudah mencapai di angka 60 persen. Ia pun tetap optimistis proyek tersebut bisa selesai sesuai jadwal. “Semoga bisa rampung sesuai dengan target yang ditetapkan,” tuturnya. (*plp/arp)
