ITB Kaji Ketahanan Pesisir di Berau

- Jumat, 13 Desember 2019 | 11:17 WIB

TANJUNG REDEB – Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengelar kajian ketahanan pesisir di Kabupaten Berau. Kegiatan ini dimulai sejak Juli 2019 lalu dengan tiga lokasi yang masuk dalam kajian tersebut, di antaranya Kampung Tanjung Batu, Semanting dan Tabalar Muara.

Hasil kajian ini akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Berau sebagai pertimbangan teknis dalam menjalankan program pembangunan di kawasan pesisir.

Disampaikan Manager Ketahanan Perubahan Iklim YKAN Ade Rahmi, ada dua daerah yang masuk dalam kajian ketahanan pesisir ini, yaitu Berau dan Semarang. Ia menyampaikan bahwa hasil kajian ini bakal menjadi masukan bagi pemerintah kabupaten dalam mengambil berbagai kebijakan pembangunan.

“Hasilnya bisa dilihat untuk menjadi pertimbangan dalam menjalankan pembangunan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Sehingga kedepannya pembangunan bisa berjalan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan dan tepat sasaran,” ujarnya.

Sementara Asisten I Sekretariat Kabupaten Berau Datu Kesuma memberikan apresiasi atas pelaksanaan kajian yang telah dijalankan ini. Ia menginginkan agar kajian ini bisa memberikan gambaran kepada pemerintah dalam melihat kondisi wilayah pesisir di Berau. Sehingga pemerintah kabupaten bisa mengambil langkah strategis dalam menjalankan pembangunan yang ada.

“Karena wilayah pesisir ini memiliki potensi yang sangat besar, mulai dari pertanian, perkebunan hingga perikanan. Sehingga diperlukan pembangunan yang tepat sasaran dalam pengembangan wilayah pesisir,” katanya.

Disampaikannya, sebagian besar wilayah Kabupaten Berau berada dalam kawasan pesisir, mulai dari Tabalar, Biatan, Talisayan, Batu Putih, Biduk-biduk, Pulau Derawan dan Maratua. Tak hanya potensi perekonomian saja, tapi potensi kerawanan pun sangat besar di kawasan pesisir, seperti abrasi.

Sehingga diperlukan kajian teknis dalam melihat ketahanan pesisir di Berau. Tentu dengan pembangunan yang tepat sasaran maka keseimbangan di kawasan pesisir ini bisa terjaga dan dapat dinikmati secara berkelanjutan.

“Wilayah pesisir memiliki peranan strategis sehingga perlu dijaga dengan baik dan tepat sasaran. Saat ini sudah dibuatkan pemetaan, tentu diharapkan kedepannya bisa diambil langkah strategis,” pungkasnya. (hms5/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Formasi PPPK Sesuaikan Kebutuhan

Selasa, 7 Mei 2024 | 19:21 WIB

Pemekaran Desa Masih Nunggu Pemekaran Kecamatan

Selasa, 7 Mei 2024 | 19:19 WIB

Tapal Batas Wilayah Ditetapkan Kemendagri

Selasa, 7 Mei 2024 | 14:43 WIB
X