Media Sosial bagi Anak Sekolah Menengah Pertama

- Sabtu, 14 Desember 2019 | 14:36 WIB

ZAMAN yang semakin maju membuat teknologi semakin canggih. Banyak orang yang menggantungkan diri kepada teknologi. Hal tersebut sangat berpengaruh kepada kalangan remaja yang saat ini sedang berkembang menuju dewasa.

Perkembangan di era globalisasi sangatlah pesat. Di mana gadget semakin banyak dipergunakan di semua kalangan, dari kalangan orang dewasa, remaja maupun kalangan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama maupun menengah ke atas.

Sebenarnya, manfaat gadget sangatlah baik jika mereka mengerti dalam penggunaannya. Akan tetapi, manfaat bagi anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) sangatlah sedikit.

Karena, apabila mereka dari SMP sudah mengenal gadget akan berdampak buruk bagi masa depannya. Mereka akan gampang bergantung dengan kemudahan dalam mencari informasi tanpa memikirkannya terlebih dahulu, atau mencari dibuku-buku yang sudah diberikan oleh sekolah atau materi yang sudah disampaikan oleh gurunya.

Namun demikian, kemajuan teknologi meskipun dimanfaatkan oleh pemerintah lebih banyak pengaruh negatif dibandingkan positifnya, karena kebanyakan anak membawa gadget bertujuan untuk mempermudah dalam mengakses informasi dan gagasan yang ada dalam internet.

Akan tetapi menurut fakta, siswa-siswi lebih banyak menghabiskan waktu dalam penggunaan gadget di media sosial. Hal tersebut membuat kreativitas berfikir tidak akan mudah terbangun apabila mereka sudah sangat bergantung pada kemudahan layanan yang ada dalam gadget tersebut.

Bukan lagi saat terdapat berbagai macam iklan yang tercantum pada aplikasi browsing atau di dalam media sosial tersebut. Banyak konten pornografi yang terdapat dalam iklan tersebut.

Hal itu akan membuat anak yang belum waktunya mengerti menjadi mengerti, sehingga masa coba-coba mereka menjadi lebih berkembang.

Seperti banyak yang diberitakan, anak SMP mengunggah foto bugil, tidak hanya seperti itu, melainkan juga berani mengunggah perbuatan porno aksi.

Hal tersebut bukanlah salah mereka yang berani mengunggah atau berbuat, melainkan kurangnya pengawasan orang tua dan tanpa pemikiran panjang dalam membelikan gadget yang itu akan berpengaruh pada mereka. 

Maka dari itu, jika orang tua berani memberi gadget, hendaknya harus sangat ekstra memperhatikan bagaimana dia memanfaatkan gadget dan media sosial tersebut.

Kemudian, banyak melihat dan mengontrol apa yang dia pergunakan apabila terlepas dari pengawasan. Akan tetapi, apabila anak sangat membutuhkan gadget dan berhubungan dengan mata pelajaran baru memberikan, tetapi harus tetap dalam pengawasan untuk meminimalisir penyalahgunaan gadget atau media sosial. (*/sam)

*) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X