TANJUNG REDEB – Setelah mengambil formulir penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati beberapa waktu lalu, Taupan Madjid, secara resmi mengembalikan formulir penjaringan di DPD Partai Golkar Berau. Pengembalian formulir dilakukan langsung oleh Taupan Madjid, bersama puluhan simpatisan dan relawan, tepat pada hari terakhir pengembalian formulir, Sabtu (14/12), sekitar pukul 14.30 Wita.
Sesampai di Sekretariat DPD Partai Golkar Berau, berkas penjaringan diterima langsung oleh Ketua Tim Penjaringan DPD Golkar Berau, Ibrahim, didampingi tim penjaringan lainnya. Taupan Madjid merupakan kandidat kelima yang mengembalikan formulir di Partai berlambang pohon Beringin itu.
Ditemui usai menyerahkan berkas pendaftaran, Taupan Madjid mengaku mendaftar sebagai bakal calon Bupati Berau untuk Pilkada 2020 mendatang. Berkas yang diserahkan pun kata dia, telah dianggap lengkap setelah diperiksa oleh Tim Penjaringan Golkar.
Terkait hasilnya, Taupan mengaku tetap mengikuti mekanisme Partai Golkar yang akan menilai. Karena setelah pendaftaran penjaringan ditutup, Partai Golkar akan melakukan survei di lapangan. “Jadi pantasnya di mana, bupati atau wakil, pihak partai (Golkar) yang menentukan. Saya siap saja. Tetapi saya mendaftar tetap sebagai bupati,” tegas Taupan, kemarin.
Dijelaskannya, keputusannya mendaftar di Partai Golkar dan ikut meramikan bursa bakal calon bupati Berau karena dorongan kuat dari masyarakat dan dukungan penuh relawan. Ia merasa terkesan karena secara spontanitas mau bersama-sama mengantar dirinya mengembalikan formulir penjaringan ke DPD Partai Golkar Berau. “Tentu ini bentuk kepedulian relawan yang menginginkan saya untuk memimpin Kabupaten Berau,” lanjut Taupan.
Ia juga mengaku ingin ikut bertarung di Pilkada Berau tanpa ada suruhan dari pihak manapun. Ia betul-betul ikhlas ingin mengabdi demi kepentingan masyarakat Berau. “Ini dorongan akar rumput, dari masyarakat kalangan bawah. Sehingga saya merasa terharu sekali, jadi saya berterima kasih banyak kepada masyarakat dan relawan,” tegas mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Berau, itu.
Terkait posisinya saat ini sebagai aparatur sipil negara (ASN), Taupan mengaku siap melepas statusnya. Apalagi langkah ini sudah diketahui oleh Gubernur Kalimantan Utara, tempat ia bertugas saat ini. “Karier saya sebagai ASN sebenarnya masih panjang. Tapi jika dipercaya mengabdi untuk kepentingan masyarakat Berau, saya akan lepas status ASN. Dan itu akan saya lakukan setelah mendapat rekomendasi partai,” urai pria yang kini menjabat Kepala Dinas Perhubungan Kaltara, ini.
“Kemudian jika mekanisme dari KPU harus melepaskan jabatan sebagai ASN, saya pastikan akan saya lepas. Sesuai tahapan yang ada,” sambungnya.
Sadar dengan posisinya sebagai ASN, Taupan mengaku selama ini tak pernah turun ke lapangan untuk mengajak orang. Tetapi, jika nanti betul-betul ada rekomendasi untuknya, ia memastikan akan turun ke lapangan. “Aspirasi terus berkembang. Karena untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar, saya pertaruhkan jabatan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan DPD Partai Golkar Berau, Ibrahim mengatakan, pengembalian formulir penjaringan calon bupati dan wakil bupati di DPD Golkar Berau ditutup Sabtu (14/12). Hingga penutupan, ada lima kandidat yang telah mengembalikan formulir, termasuk Taupan Madjid yang mengembalikan di hari terakhir.
Sebelum Taupan, empat kandidat yang sudah mengembalikan di antaranya Syarifatul Syadiah, Gamalis, Seri Marawiyah, dan Muharram. “Taupan Madjid menjadi kandidat terakhir yang mendaftar,” ujarnya.
Setelah semua berkas diterima dari para kandidat bakal calon bupati dan wakil bupati, lanjut Ibrahim, pihaknya akan menggelar rapat internal. Selanjutnya, seluruh berkas bakal calon yang sudah diterima DPD Golkar Berau, akan diserahkan ke DPD Provinsi.
“Setelah ini kita mau rapatkan dulu. Menyangkut berkas yang sudah dikembalikan para kandidat yang ingin maju di Pilkada Berau 2020 nanti. Hasilnya akan kita kabari,” pungkasnya. (mar/har)
