TANJUNG REDEB – Rencana penghapusan Ujian Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) banyak diperbincangkan. Menanggapi itu, Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Berau Ramlie, menilai hal itu tentu menimbulkan respons berbeda.
Menurutnya, salah satu dampak buruk atas penghapusan itu itu akan membuat daya saing para pelajar akan berkurang untuk mendapatkan target menjadi pelajar yang pintar di kelasnya.
Hal itu juga disebutnya memiliki potensi adanya rekayasa nilai oleh para guru. “Rekayasa di sini dalam arti, jika anak itu pintar namun akhlaknya tidak baik dan guru tidak suka bisa saja diberi nilai yang kurang. Sebaliknya, jika anak itu tidak pintar namun akhlaknya baik kepada guru, bisa saja diberi nilai yang bagus,” ungkapnya.
Sementara sambungnya, sisi positif penghapusan UN ialah para peserta didik tidak lagi hanya akan fokus saat pelaksanaan UN saja dan akan lebih giat mendapatkan nilai yang baik di sekolahnya.
Namun dipastikannya, apapun kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat nantinya tentu akan mereka terapkan. “Apapun kebijakannya pasti akan kami ikuti, jika mereka (pemerintah pusat, red) mengatakan A ya A, karena mereka adalah orang-orang hebat dan pasti mereka lebih paham,” pungkasnya. (*/aky/sam)