Fenomena Langka, GMC Berlangsung 2 Menit

- Jumat, 27 Desember 2019 | 09:56 WIB

TANJUNG REDEB – Gerhana matahari cincin (GMC) yang terjadi Kamis (26/12) kemarin tampak di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di langit Bumi Batiwakkal. Fenomena astronomi inipun menjadi daya tarik masyarakat Tanjung Redeb.

Para pengendara memilih menghentikan laju kendaraannya, sementara para pekerja kantoran keluar ruangan untuk menyaksikan fenomena ini. Ada juga yang sudah jauh-jauh hari mempersiapkan peralatan khusus untuk mengabadikan momen gerhana cincin melalui lensa kamera.

Dewo, salah seorang anggota komunitas fotografi di Kabupaten Berau sudah mempersiapkan kamera, lengkap dengan aksesorinya. Menggunakan lensa dengan rentang 150-500mm miliknya, Dewo membidik matahari melalui layar LCD kamera. Dewo dan rekan-rekannya memilih lokasi pengamatan di halaman Masjid Agung Baitul Hikmah Tanjung Redeb.

“Gerhana cincin ini fenomena yang langka. Jadi kami manfaatkan momen ini dengan sebaik mungkin,” ujarnya, kepada Berau Post, kemarin.

Warga yang tidak punya alat khusus juga tak mau ketinggalan mengamati fenomena ini. Ada yang berupaya mengabadikan gambar gerhana matahari cincin dengan kamera handphone. “Tapi gambarnya tidak jelas, karena cuma pakai HP,” ujar Ita, warga Tanjung Redeb.

Sementara warga lainnya rela merogoh sakunya demi melihat secara langsung gerhana matahari dari rooftop sebuah hotel berlantai delapan di kawasan Tanjung Redeb.

Dari pantauan media ini, fenomena gerhana matahari cincin ini melintasi langit Kabupaten Berau kurang lebih selama dua sampai tiga menit. Puncaknya pada pukul 14.10 Wita.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, Tekad Sumardi mengatakan, meski wilayah Berau pada Kamis (26/12) sedang berawan, namun fenomena gerhana matahari masih bisa terlihat. Bahkan, bisa disaksikan dengan mata telanjang.

“Fenomena ini tidak berdampak terhadap ketinggian air laut maupun gelombang. Berbeda dengan gerhana bulan yang mempengaruhi pergerakan air laut,” katanya.

Tidak hanya melakukan pengamatan gerhana matahari cincin, masyarakat Tanjung Redeb juga menggelar salat gerhana (salat Kusuf), di Masjid Agung Baitul Hikmah. Dilakukan usai salat Zuhur.

Ketua Pengurus Masjid Agung Baitul Hikmah, HM Kafrawi mengatakan, menyambut terjadinya fenomena gerhana matahari cincin yang langka, pihaknya bersama umat muslim di Kabupaten Berau menggelar salat Kusuf.

“Banyak versi masyarakat yang menyambut fenomena gerhana matahari cincin. Mulai dari pengamatan, mengabadikan dengan kamera, dan ada juga yang berdoa untuk kebaikan,” jelasnya, usai menunaikan salat Kusuf.

 

Dia menjelaskan bahwa salat Kusuf ini dilaksanakan sebagai peringatan untuk umat manusia. Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak mengait-ngaitkan fenomena ini dengan hal-hal mistis. “Fenomena seperti ini tidak setiap tahun terjadi. Maka dari itu kami menggelar salat Kusuf untuk menyambutnya,” ungkapnya. (*/aky/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X