Hoek Park

- Senin, 30 Desember 2019 | 15:07 WIB

ADA toko terkenal di Makassar. Tak jauh dari Pantai Losari. Mencari di Google Maps juga tidak susah. Nama tokonya ‘De Hoek’. Tak ada yang istimewa dari toko itu. Hanya jualan sembako.

Lokasinya di pojok Jalan Lamadukelleng No 76 Losari, Kecamatan Ujung Pandang. Awalnya saya tidak terlalu peduli dengan nama tokonya. Saya pikir, itu nama pemiliknya. Atau nama apalah.

Bangunannya termasuk bangunan tua. Bisa jadi, ini bagian dari peninggalan Belanda. Karena itu pula, ia menggunakan nama ‘De Hoek’. Maksudnya ‘Pojok’. Jangan heran, dalam dialog sehari-hari, warga Makassar kadang lebih suka menyebut ‘Hoek’ ketimbang ‘Pojok’, untuk menunjukkan lokasi.

Ketika melintas di Jalan SM Aminuddin, berbelok ke Jalan SA Maulana, Tanjung Redeb, Berau, ingatan saya ke toko ‘De Hoek’ itu. Ada taman yang sedang dalam pekerjaan penghalusan. Beberapa pekerja “ngebut” hingga tengah malam. Belum juga rampung.

Ada tulisan ‘Berau Bumi Batiwakkal’. Malam itu, sedang dilakukan uji coba pencahayaan. Tulisannya berwarna merah. Taman ini lokasinya di pojok jalan. Taman kesekian yang dibangun pemkab. Saya datang lampunya sudah dipadamkan.

Lantai sengaja diberi warna gelap. Ada ruang untuk duduk, ada tanaman usia remaja yang sudah berdiri. Belum ada nama khusus untuk taman ini. Mungkin urusan nama ini terserah warga saja.

Bisa taman Pojok Aminuddin. Atau taman depan Palmy Hotel. Bisa jadi, namanya Taman Tanah Seribu. Biarkan saja warga memberi nama. Agar kelak ia mencintai taman itu. Seperti halnya taman lainnya. Atau agar kenangan tetap melekat.

Menghadirkan taman di pojok jalan lagi tren. Taman yang minimalis. Di kota-kota besar juga begitu. Banyak taman yang dibangun di pojok jalan. Sekadar menyegarkan pandangan warga yang lewat. Juga dijadikan tempat memasang ‘Landmark’.

Saya ingat teman saya Pak Ismail, ketika menjabat di Kebersihan dan Pertamanan, juga banyak menghadirkan taman di pojok jalan. Lalu dilanjutkan dalam tiga tahun terakhir. Beberapa taman yang baru dilengkapi dengan hiasan lampu di malam hari.

Taman pojok Jalan Aminuddin berada dalam kawasan jalan protokol. Memang layak dipercantik. Dulu di lokasi itu, bangunan pemkab yang belakangan berubah menjadi tempat olahraga biliar.

Karena berada di pojok jalan, akan muncul persoalan baru. Warga akan berlomba untuk santai, ataupun sekedar berfoto. Harus diatur, di mana warga menempatkan kendaraannya. Dari sekian taman yang baru dibangun, di lokasi Pojok Jalan Aminuddin inilah yang Instagramable.

Juga taman di Jalan Murjani I, yang pada malam hari diterangi lampu berwarna putih. Lampu yang menempel di batang pohon. Yang banyak kritikan warga, kenapa batang pohon itu dipaku.

Tiga tahun terakhir ini, adalah tahun taman dan trotoar. Entah siapa nanti yang dapat gelar ‘Bapak Taman’.

Bagi yang ingin olahraga, trotoar ini bisa dimanfaatkan. Treknya lumayan panjang. Cukuplah untuk lari-lari kecil. Kalau capek, bisa istirahat sambil duduk pada tempat yang sudah ada. Bentuknya bulat. Sama  yang ada di Kota Bandung dan Jakarta.

Suatu saat, ada ajakan pada warga ‘Ayo Jalan kaki’. Lumayan, jalan kaki hingga ke depan kantor bupati, bolak-balik. Sepanjang kiri kanan trotoar. Mampir di taman, lalu menyeberang ke Jalan Durian I. Ha ha ha.. Ada Durian dan martabak menanti.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X