Sverige Till Maratua

- Selasa, 31 Desember 2019 | 11:52 WIB

DUA pekan lalu, Mas Eeng, komandan di Pratasaba Resot Maratua, sudah mengabarkan akan kedatangan sebanyak 30 wisatawan asal Swedia. Menginap di resot hingga pergantian tahun.

Saya tidak terlalu happy mendapat kabar itu. Memang, Maratua jadi pilihan wisatawan Eropa untuk datang menikmati pemandangan bawah laut. Jumlahnya itu yang buat saya girang. Sangat jarang ada kelompok wisatawan dari luar negeri hingga 30 orang.

Membayangkan betapa sibuknya Pak Eeng dalam menyambut wisatawan yang liburan ke Maratua. Bolak-balik dari restoran ke tempat menginap. Lumayan jauh. Juga resot dan homestay yang ada di semua destinasi, akan menikmati ‘peak season’ ini.

Saya juga dapat tawaran dari Pak Eeng, kalau saja punya rencana menghabiskan akhir tahun di Pratasaba Resort di Pulau Maratua. Saya sudah disiapkan kamar khusus yang punya akses internet, sehingga bisa bekerja sambil berwisata.

Pak Majid, anak Teluk Lerong Samarinda, bekerja di kantor Disbudpar, kemarin, ketika menikmati sarapan Bubur Ayam di warung Bu Basri, menyampaikan kalau  Memey (Meliviana Heden) bersama suami dan rombongan berencana liburan sekaligus tahun baru di Pulau Maratua. Berarti rombongan ini yang dimaksud Pak Eeng.

Rencana ‘balik kampung’ Memey sudah diagendakan sejak Agustus lalu. Sekaligus melanjutkan perjalanan liburan ke Derawan atau Maratua. Jadi, sejak Agustus itu Memey bersama suami dan temannya di Swedia, sudah berencana.

Istimewanya lagi, tepat di pergantian tahun. Satu rencana yang luar biasa bagi warga negara Sewdia  yang menikmati libur tahun baru di luar negara mereka. Dan, pilihannya di Pulau Maratua.

Memey inilah yang saya maksud, adik sahabat saya Pak Engkus. Dia asli Kutai, tinggal di Jalan Bhayangkara, persis di samping  Mako Polres, Samarinda. Memey kawin dengan warga Swedia Jonas Heden. Dikaruniai dua anak Hugo dan Eba.

Ulang tahun Memey ke-50 yang dirayakan di Samarinda 28 Desember lalu, ia mengajak teman dan kerabatnya di Swedia untuk hadir. Sekalian liburan ke Maratua. Memey bukan pertama kali ke Derawan, saat bulan madu dulu, Derawan menjadi pilihan Memey bersama suami.

Lewat Pak Majid inilah, mendapatkan informasi di mana harus menginap, juga paket apa saja yang bisa dinikmati selama liburan di Maratua. Pilihannya di Pratasaba Resort.

Memey tentu melihat saya tidak seperti ketika sering berkunjung ke rumahnya di Jalan Bhayangkara. Saya juga begitu. Tapi, suara Memey masih saya hafal betul. Saya langsung salaman, ketika jumpa di terminal dermaga wisata. Ia berbaju hitam, lincah seperti dulu. Saya yang tidak lagi selincah dulu.

Melihat jumlah rombongan yang diberikan, seluruhnya 30 orang. Semua kerabatnya dari berbagai latar belakang. Memey memperkenalkan suaminya dan dua orang anaknya Hugo dan Eba. Mereka datang bersama keluarga. Ada juga yang membawa anak-anaknya.

Tak lupa Memey  memperkenalkan dua orang anak Pak Dandy yang diajak serta. Pak Dandy ini, saudara Memey. Dia lulusan AKABRI yang pernah bertugas di Tarakan. Sekarang Pak Dandy, bertugas sebagai Danrindam Kodam V Brawijaya.

Pak Dandy, masih SMP di Samarinda, ikut grup Teater ‘Rumpun Pisang’, hingga lulus SMA dan mengikuti pendidikan AKABRI. Di kelompok teater, Pak Dandy tergolong ‘cucu’ dari kelompok teater yang kami bina bersama Pak Syafril TH Noor dan Pak Rizani (alm). Jadi, kami semua akrab dengan Memey, Dandy, apalagi Pak Engkus, yang memang sahabat saya.

Saya juga memberikan informasi tambahan pada Memey, sekitar spot mana saja yang menarik dikunjungi selama menikmati liburan akhir dan awal tahun di Maratua. Saya bilang, jelajahi semuanya, hingga saat pulang pada 3 Januari 2020.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X