Tikus Logam

- Kamis, 2 Januari 2020 | 10:49 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

ALHAMDULILLAH, hari pertama tahun 2020 diawali hujan, setelah hingar-bingar di malam hari menanti pergantian tahun. Hujan memberikan kesejukan, walaupun hingga sembilan bulan mendatang akan ada udara “panas”.

Sudah sejak lama saya tidak berbaur dengan ribuan warga yang memadati jalan sepanjang tepian sungai. Juga tidak pernah menyaksikan hebohnya di tempat hiburan. Pada saat yang sama, pengguna Instagram menghadirkan siaran langsung. Saya juga bisa ikut menyaksikan.

Memilih santai di warung kopi ‘Docco’ di Jalan SA Maulana sambil menyaksikan sibuknya warga menyambut malam pergantian tahun. Sirene mobil ambulans beberapa kali terdengar. Juga sirene mobil polisi.

Biasanya, sejak sore sudah banyak warga yang sudah memegang terompet. Mungkin taat akan imbauan, terompet yang ditiup itu tak banyak di tangan warga. Ada belasan penjual terompet di pinggir jalan. Kasihan juga, omzetnya menurun drastis.

Barulah tepat pukul 24.00 Wita udara Tanjung Redeb, diwarnai berbagai rupa kembang api. Saya kebetulan berada dekat dengan Hotel Palmy. Dari lantai 8, ‘toproof’ hotel itu juga berlangsung pesta kembang api. Lumayan memberi suasana hiburan beberapa menit, tepat di saat pergantian tahun.

Bergantian ucapan selamat tahun baru masuk ke telepon genggam saya. Baik melalui Instagram maupun WhatsApp. Ucapan selamat yang diiringi harapan optimistis di tahun 2020 akan lebih baik dari sebelumnya.

Pergantian tahun juga seperti ‘Gong 2020’. Akan terus ditabuh hingga 9 bulan lamanya. Tahun ini akan banyak orang membuang tenaganya untuk bicara politik. Dalam pusaran pemilihan bupati dan wakil bupati.

Sebelum-sebelumnya juga sudah didengungkan. Tapi suaranya belumlah nyaring. Tabuhannya masih malu-malu. Masih setengah hati. Suara ‘gong’-nya hanya terdengar di radius sekitarnya.

Seperti sudah dipersiapkan, yang semula baliho berukuran kecil dengan baju dinas sebagai seorang ASN, sekarang sudah berubah berbaju batik. Tepat di hari pertama tahun 2020. Itu pertanda ‘gong’ salah seorang yang ingin tampil di panggung politik mulai ditabuh kencang. Ditambah tulisan ‘wajah baru’.

Ada pula yang sudah menyebar ke mana-mana, menempel di dinding rumah warga dengan wajah yang sudah sangat akrab di masyarakat. Berencana tampil sebagai kandidat, mengusung slogan ‘Semangat Baru’.

Wajah mantan Bupati Makmur HAPK juga masih menghiasi baliho besar yang terpasang di salah satu rumah warga. Slogannya ‘Sama Makmur’. Ada wajah sang istri, Seri Marawiyah, yang digadang-gadang sebagai calon bupati lewat Partai Golkar.

Partai Golkar ini diperebutkan dua perempuan. Satunya lagi mantan ketua DPRD Berau Syarifatul Syadiah.

Yang bisa terus tersenyum seperti baliho kecil yang terpasang di tepi jalan di semua kecamatan dan kampung, Haji Agus Tantomo. Masih aktif sebagai Wakil Bupati Berau dari Partai NasDem. Juga akan maju sebagai kandidat calon bupati diusung partainya yang kursinya sudah lengkap.

Prediksi suhu politik akan memanas selama sembilan bulan. Ada kandidat yang sudah bergerak ke mana-mana, tapi di tangannya belum memegang ‘SIM’. SIM-nya pun masih menunggu siapa yang akan mendapatkan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

APEM Dukung Penertiban, Keringanan Sudah Cukup

Sabtu, 27 April 2024 | 11:55 WIB

Warga Kuaro Terima 523 Sertifikat Program PTSL

Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB

Dishub PPU Desak Pemprov Bangun Terminal Tipe B

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB

DPRD Berau Soroti Ketahanan Pangan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:57 WIB

Kampus dan Godaan Rangkap Jabatan

Sabtu, 27 April 2024 | 08:44 WIB
X