PROKAL.CO,
BAGI saya dan para kerabat, waktu 2 tahun dan 3 bulan rasanya tak cukup. Belum siap untuk ditinggalkan. Harusnya, digenapkan 4 tahun. Biar semua angan-angan Pak Edi, bisa terkabul seluruhnya.
Itu maunya saya. Maunya Pak Edi, yang bos BRI Tanjung Redeb, tidak begitu. Pergerakan pucuk pimpinan berputar. Pak Edi juga masuk dalam putaran itu. Ia harus pindah tugas. Tempat yang jauh. Di BRI Lampung Utara.
Saya tidak tahu, bagaimana perasaan Pak Edi. Juga perasaan seluruh karyawan di kantor cabang maupun yang di kecamatan. Pastilah, suasana di hari-hari terakhir bertugas, semuanya menjadi terharu.
Bulan Oktober 2017, Pak Edi mulai bertugas di Berau. Ia langsung melakukan terobosan besar. Saya beberapa kali bertemu di warung kopi. Kami memang sudah janji, tak ada pertemuan formal di kantor.
Di warung kopilah, saya bersama Pak Edi berbincang bagaimana mengarahkan dana CSR yang dimiliki kantornya. Ia ingin yang monumental dan seiring dengan apa yang dikembangkan kabupaten. Tentu pertimbangan di mana komunitas nasabahnya berada.
Dan kami sepakati di kecamatan Bidukbiduk. Saat itulah, Pak Edi mengerahkan semua inspirasinya. Menghadirkan ‘Teras Nusantara’ di Teluk Sulaiman. Menambah pintu gerbang sekitar Labuan Cermin. Juga membuat landmark di Pulau Kaniungan.