Umurnya Baru 5 Bulan, Jalan Pegat Bukur Sudah Retak

- Senin, 13 Januari 2020 | 15:18 WIB
RETAK: Baru beberapa bulan selesai dikerjakan, jalan menuju Kampung Pegat Bukur, Kecamatan Sambaliung,  sudah mengalami keretakan di dua titik.
RETAK: Baru beberapa bulan selesai dikerjakan, jalan menuju Kampung Pegat Bukur, Kecamatan Sambaliung, sudah mengalami keretakan di dua titik.

TANJUNG REDEB – Peningkatan jalan poros menuju Kampung Pegat Bukur, Kecamatan Sambaliung disorot warga. Pasalnya, baru lima bulan setelah diaspal, jalan itu sudah mengalami keretakan di dua titik.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pekerjaan peningkatan jalan itu selesai dikerjakan Agustus 2019 lalu. Peningkatan jalan itu menelan anggaran Rp 23,2 miliar bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) reguler. Kontraktor pelaksana peningkatan jalan yakni PT Cahaya Berlian.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( DPUPR) Berau, Jimmy Arwi Siregar, mengakui hal itu. Pihaknya beserta kontraktor dan konsultan yang mengerjakan peningkatan jalan itu sudah meninjau lokasi pada titik yang terjadi keretakan, Jumat (10/1) lalu.

Menurut Jimmy, adanya keretakan aspal karena terjadi pemadatan tanah di badan jalan akibat curah hujan yang cukup tinggi beberapa pekan terakhir. “Sehingga ada pergerakan tanah turun. Akibatnya tentunya fondasi jalan juga patah, sehingga berdampak terhadap aspal,” ujarnya.

Dijelaskan Jimmy, keretakan itu hanya terjadi pada ruas-ruas jalan yang dilakukan penimbunan. Menurutnya, ada beberapa titik yang perlu dilakukan penimbunan sebelum diaspal karena kemiringan badan jalan cukup curam. Sehingga saat hujan turun, terjadi pemadatan di titik-titik yang ditimbun.

Ditegaskannya, karena pengerjaan ini masih dalam masa pemeliharaan, pihak kontraktor menyatakan bersedia untuk melakukan perbaikan. Konsultan perencana juga akan membuat langkah-langkah penanganan agar setelah diperbaiki tidak terjadi keretakan lagi.

“Proyek itu selesai September. Jadi masa pemeliharaannya masih ada  terhitung 3 bulan, masih punya waktu hingga akhir Maret nanti,” ujarnya.

“Sekarang sudah ada proses pekerjaan dari pihak kontraktor sejak Jumat (10/1) lalu. Aspal yang retak itu sudah dikupas. Kemudian dilakukan soil cement. Dari situ kita berharap kalau ada hujan akan mempercepat proses pemadatan tanah, sehingga tanah itu tidak bergerak lagi,” jelasnya.

Namun sebelum dilakukan pengaspalan kembali, akan dilakukan observasi hingga 1 bulan. Apabila dalam observasi itu tidak terjadi lagi penurunan, maka akan dilakukan pengaspalan kembali.

Menurutnya, hal seperti ini sebenarnya tidak masalah, karena masih dalam pemeliharaan. Yang paling penting itu adalah komitmen dari kontraktor bersedia bertanggung jawab untuk melakukan penanganan perbaikan jalan itu sampai habisnya masa pemeliharaan.

Terpisah, Fitriansyah, perwakilan PT Cahaya Berlian selaku kontraktor pelaksana, mengaku sudah mengetahui adanya keretakan itu. Pihaknya juga tengah menyusun perencanaan mobilisasi alat untuk pekerjaan perbaikan jalan itu. “Begitu ada masalah kita langsung turun ke lokasi,” kata Fitriansyah.

Di lokasi kata dia sudah mulai pengerjaan pengupasan aspal pada titik yang retak kemudian dilakukan soil cement. “Artinya tanah sertu dicampur dengan semen. Lalu dihampar dulu, kemudian dilihat pergerakannya satu hingga dua minggu ke depan. Jika ada gerakan lagi, kita tambal lagi. Artinya kita kupas bukan langsung di aspal. Tetapi kita semen dulu. Jika sudah tidak ada pergerakan sama sekali baru kita aspal. Karena kalau di aspal lalu masih bergerak, akan percuma,” bebernya.

Menurutnya, standar mutunya aspal peningkatan jalan itu sudah sesuai. Karena mulai proses pencampuran material hingga pengaspalan dalam pengawasan pihak PU. “Jadi keretakan aspal karena ada pergerakan tanah di bawah,” pungkasnya. (mar/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X