Turunkan Damkar Semprot Drainase Buntu

- Jumat, 17 Januari 2020 | 14:14 WIB
LANGSUNG DITANGANI: Selain menurunkan damkar, DPUPR Berau juga menurunkan Tim Reaksi Cepat untuk mengeruk sedimentasi di drainase sekitar SMA 2 Berau kemarin (16/1).
LANGSUNG DITANGANI: Selain menurunkan damkar, DPUPR Berau juga menurunkan Tim Reaksi Cepat untuk mengeruk sedimentasi di drainase sekitar SMA 2 Berau kemarin (16/1).

TANJUNG REDEB – Buntunya saluran drainase di kawasan Rinding, jadi salah satu penyebab meluapnya air hingga menggenangi SMA 2 Berau, Rabu (15/1) lalu. Bupati Berau Muharram yang turun meninjau SMA 2 saat tergenang, langsung menginstruksikan jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk mengatasinya.

Kepala DPUPR Berau Andi Marewangeng pun langsung berkoordinasi dengan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau Thamrin, untuk menurunkan mobil pemadam kebakaran (damkar) guna menyemprot drainase yang buntu.

Dari koordinasi itu, ujar Kepala BPBD Berau Thamrin, pihaknya langsung menurunkan 1 unit damkar untuk menyemprot drainase yang buntu, sesuai koordinasi dengan DPUPR.

"Jadi kami membantu melakukan penyemprotan, kemudian dari pihak DPUPR juga menurunkan anggotanya untuk membersihkan drainase yang tersumbat,” ujar Thamrin kepada Berau Post. Diakuinya, salah satu penyebab ari menggenang karena adanya saluran air yang tersumbat.

"Untuk itu kami bantu lakukan penyemprotan agar fungsi drainase kembali normal," paparnya.

Namun, dengan penyemprotan semata, disebutnya tidak akan langsung menyelesaikan masalah. Harus diimbangi dengan kerja sama DPUPR serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau. “Jadi kami menyemprot yang buntu-buntu, DLHK membersihkan, DPUPR yang membenahi jika ada drainase yang rusak,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, hujan yang mengguyur Kabupaten Berau sejak beberapa hari terakhir, membuat sejumlah kawasan di Teluk Bayur tergenang. Seperti SMA 2 Berau yang berada di Kelurahan Rinding. Akibatnya aktivitas belajar mengajar sempat terhambat karena para siswa sibuk membersihkan kelas yang dipenuhi lumpur sisa genangan. Bahkan masih ada sejumlah bangunan kelas yang masih tergenang.

Mendapat laporan bahwa bangunan SMA 2 Berau tergenang air dan menghambat proses belajar mengajar, Bupati Berau Muharram, langsung meninjau sekolah tersebut, Rabu (15/1) pagi. Muharram mengelilingi lingkungan sekolah untuk mencari penyebab dan solusi agar tidak lagi terjadi genangan pada saat hujan. Saat melihat sekeliling sekolah tersebut, Muharram memastikan bahwa terjadinya genangan di lingkungan sekolah karena drainase di kawasan itu tidak berfungsi.

“Kondisi ini akibat drainase di sekitar sekolah buntu, sehingga air tidak mengalir lancar dan akhirnya meluap di lingkungan sekolah. Termasuk juga di tengah jalan sekitar sekolah ada gorong-gorong yang airnya sama sekali tidak mengalir,” ujar Muharram, kepada Berau Post usai berkeliling di lingkungan sekolah itu.

Muharram meninjau SMA 2 tidak sendiri. Dia mengajak Kepala DPUPR Berau, Andi Marewangeng beserta jajarannya untuk melihat langsung kondisinya. “DPUPR harus turun tangan membenahi drainase yang tidak berfungsi itu,” katanya. “Kalau gorong-gorong dan drainase di lingkungan sekolah ini sudah dibenahi, akan kita cek lagi. Misalnya nanti turun hujan, nanti akan dievaluasi apakah masih perlu ada tindak lanjut atau memang sudah aman,” sambung Muharram.

Sementara Kepala DPUPR Berau, Andi Marewangeng mengaku secepatnya akan menurunkan tim untuk melakukan pembersihan drainase seperti instruksi bupati. “Segera kami tindak lanjuti,” katanya.

Menurut dia, selain karena tidak berfungsinya drainase, terjadinya genangan di sekolah itu karena padatnya permukiman di sekitar sekolah dan resapan air semakin berkurang. “Apalagi lokasi sekolah cukup rendah. Sehingga ketika hujan dan air meluap, langsung tergenang,” pungkasnya. (*/oke/udi)

 

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X