TIDAK hanya di wilayah Tanjung Redeb, sejumlah kawasan dan sekolah di Kecamatan Teluk Bayur jugatergenang. Seperti Jalan Masrma Iswahyudi, SMA 2 Berau, dan SDN 001, dan beberapa RT di Kelurahan Rinding. Banjir juga merendam Jalan Kalimarau, Kelurahan Teluk Bayur.
Menurut salah seorang warga, Aldo, selama ini tidak ada upaya perbaikan drainase oleh pihak-pihak terkait. Sehingga ketika hujan deras kawasan SMA 2 Berau langsung tergenang, karena air tidak mengalir lancar.
“Kami berharap pemerintah kabupaten tidak hanya memperindah kotanya saja. Saya melihat selama ini untuk pembangunan drainase hanya terfokus di daerah perkotaan saja,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Berau Agus Tantomo, yang juga turun langsung meninjau beberapa lokasi tergenang di Kelurahan Rinding, mengaku permasalahan terjadinya genangan dan banjir karena perencanaan pembangunan yang kurang benar.
Misal pembangunan pasar, itu membelokan saluran air, sehingga tidak mengalir dengan lancar. Di mana saluran air semestinya dari jalan poros langsung ke sungai besar. “Karena ada bangunan pasar, saluran air dibelokkan sehingga aliran tidak lancar, membuat RT 5 di Kelurahan Rinding terendam,” paparnya.
Hal itu kata dia berdasarkan informasi yang diterima dari Warga, genangan di kawasan ini terjadi setelah adanya pasar. Karena itu, menurut Agus, pembangunan pasar ini tidak tuntas dalam perencanaan saluran airnya.
Sementara genangan yang terjadi di SMA 2 Berau, kata Agus, karena faktor lokasi sekolah rendah sehingga air tertahan. Kondisi ini diperparah karena saluran drainase di sekitarnya tidak lancar.
Upaya yang dilakukan saat ini yakni melakukan normalisasi drainase dan gorong-gorong yang tersumbat di kawasan SMA 2 Berau. “Solusi jangka pendeknya, sudah kita instruksikan DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) untuk normalisasi gorong-gorong yang tersumbat. Kalau jangka panjangnya, kami menunggu penyelesaian proyek u-gutter,” pungkasnya. (*/oke/har)
