BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau, memprediksi curah hujan tinggi akan berlangsung hingga 21 Januari mendatang. Forecaster BMKG Berau, Reygik Riskianera mengatakan bahwa kondisi ini terjadi secara teknis dikarenakan adanya sirkulasi siklon di sekitar Selat Karimata yang saat ini masih aktif.
Sehingga hal tersebut menyebabkan terbentuknya pola konvergensi dan belokan angin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan. “Selain itu keadaan atmosfer yang cukup labil di wilayah Kalimantan juga meningkatkan potensi hujan khususnya di wilayah Berau dan sekitarnya,” ujarnya kepada Berau Post.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
“Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi juga diimbau agar selalu waspada,” katanya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau juga mulai siap siaga. Dikatakan Kepala BPBD Berau, Thamrin, pihaknya akan mendirikan tenda pengungsian bagi warga yang terkena dampak banjir.
Dikatakannya, banjir terparah terdapat di dua lokasi. Yakni di RT 5 Gang Bina Karya dan di kawasan Jalan Marsma Iswahyudi, Kelurahan Rinding.
“Kemudian di RT 11 Jalan Cut Nyak Dien terjadi tanah longsor. Kami juga meminta warga di sana untuk bergeser dari rumahnya untuk mengungsi sementara waktu, dari rumah untuk menghindari bahaya,” paparnya.
Dari informasi yang pihaknya terima, ada 30 orang yang rencananya akan diungsikan sementara sampai kondisinya betul-betul aman. “Pada dasarnya kami selalu siap siaga. Kami juga tetap berkoordinasi dengan instansi terkait,” pungkasnya. (*/oke/har)
