GUNUNG TABUR – Kasus gizi buruk masih menghantui balita di Kabupaten Berau. Terbaru, dua balita di Kecamatan Gunung Tabur diketahui menderita gizi buruk.
Berdasarkan informasi yang diperoleh kata Sekretaris Camat Gunung Tabur Hariono, dua balita penderita gizi buruk di wilayahnya itu karena faktor ekonomi. Di mana anak tidak mendapatkan asupan yang baik saat masih berada di kandungan maupun melalui Air Susu Ibu (ASI).
“Kami turut prihatin atas hal ini, makanya kami juga sudah menyempatkan diri berkunjung ke rumahnya untuk menjenguk dan memberi dukungan. Kami juga minta kepada orangtuanya agar turin memeriksakan anaknya ke Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu),” ujarnya, kemarin (5/2).
Katanya, tumbuh kembang anak atau balita perlu terus dipantau hingga usianya 5 tahun. Hal ini untuk memastikan perkembangan anak tidak mengalami masalah.
Guna mencegah kasus serupa khususnya di Kecamatan Gunung Tabur, Hariono mengaku telah berkoordinasi dengan kader Posyandu untuk rutin melakukan sosialisasi akan pentingnya memantau tumbuh kembang anak di masing-masing wilayahnya.
“Saya juga sudah meminta agar Puskesmas Gunung Tabur segera membentuk tim penaganan gizi buruk khususnya di Kampung Samburakat dan Tasuk saat ini,” pungkasnya. (*/plp/sam)