TANJUNG REDEB - Tim Penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Berau, akhirnya menetapkan enam bakal calon yang akan diserahkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Penetapan tersebut diambil pada saat rapat pleno diperluas dalam rangka penetapan bakal calon bupati dan wakil bupati pada pilkada Berau, Sabtu (8/2).
Ketua Tim Penjaringan Partai Golkar Berau, Ibrahim mengatakan, pada pendaftaran penjaringan yang dibuka Partai Golkar Berau pada November 2019 lalu, terdapat sembilan kandidat yang mengambil formulir. Sembilan kandidat itu yakni Agus Tantomo, Gamalis, Taupan Madjid, Seri Marawiyah, Dewi Sartika, Rusianto, Syarifatul Syadiah, Muharram, dan Ahmad Maulana.
Namun, hingga batas akhir pengembalian formulir termasuk perpanjangan waktu hingga 21 Desember 2029, hanya ada enam kandidat yang resmi terdaftar. Enam kandidat bakal calon itu yakni Syarifatul Syadiah, Seri Marawiyah, Muharram, Taupan Madjid, dan Agus Tantomo, yang terdaftar sebagai bakal calon bupati. Sementara satu-satunya kandidat yang terdaftar sebagai calon wakil bupati yakni Gamalis.
“Jadi lima calon bupati dan satu wakil bupati yang terdaftar,” ujar Ibrahim, kemarin (8/2).
Dikatakan Ibrahim, Golkar berharap dapat mengusung kader terbaiknya ikut berkompetisi pada pilkada 2020 yang menyisakan beberapa bulan lagi.
Sementara, Sekretaris DPD Golkar Kaltim, Abdul Kadir, mengatakan, enam nama bakal calon yang lulus verifikasi penjaringan ini akan diserahkan ke provinsi untuk dibahas lebih lanjut, yang selanjutnya diteruskan ke DPP Golkar. “Pleno diperluas ini sesuai dalam petunjuk pelaksana (Juklak) Nomor 6 Tahun 2016 Partai Golkar untuk menjaring dan memilih bakal calon yang diusung,” katanya.
Mengenai uji kelayakan bakal calon, kata dia, tergantung mekanisme tim di provinsi, apakah diperlukan untuk hadir atau cukup menganalisa data yang ada di kabupaten. “Dari enam itu akan keluar satu nama pasangan bakal calon dan itu ditetapkan dari pusat,” jelasnya. “Kalau kami di provinsi bisa saja nama-nama bakal calon dari kabupaten diteruskan semuanya ke pusat, atau perlu dilakukan seleksi dulu. Jadi dinamikanya nanti di provinsi,” lanjutnya.
Ketua Harian DPD Partai Golkar Kaltim, Makmur HAPK menambahkan, hasil penjaringan ini menampung semua aspirasi yang ada untuk selanjutnya dirumuskan kembali di provinsi. Terkait adanya nama yang dikerucutkan, menurutnya harus melihat lagi persyaratan-persyaratan dari enam kandidat yang lolos verifikasi di kabupaten.
“Kami mengedepankan kader Golkar sesuai amanat DPP Golkar. Tetapi bukan berarti kami tidak berkoalisi dengan partai lain. Tetap pada jalan itu,” ucap Makmur.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Berau Hadi Mustafa, mengaku mempunyai keinginan agar pemilihan kepala daerah tahun ini Partai Golkar Berau bisa menjadi pemenang. Karena itu, Hadi berharap dukungan penuh dari para simpatisan.
“Kami berharap pada pilkada tahun ini Partai Golkar bisa menang, mengingat kursi partai cukup mengusung pasangan calon. Jadi target kita menang,” tambahnya.
Hadi berharap enam bakal calon ini diteruskan ke DPP agar tidak menimbulkan pemikiran negatif. Artinya semua bakal calon merasa puas, meski nantinya tetap hanya ada satu nama pasangan yang ditetapkan. “Jadi harapannya penilaian provinsi nanti harus betul-betul dengan pernyataan yang ada, baik dari lapangan maupun berkas yang sudah masuk,” pungkasnya. (mar/har)