Ini Dia Aset Bersejarah, Jalan Setapak Jadi Jalur Pendakian

- Senin, 10 Februari 2020 | 15:07 WIB
MAKAM SUKU DAYAK: Wabup Agus Tantomo bersama rombongan ketika berada di level tiga Gua Tembakau.
MAKAM SUKU DAYAK: Wabup Agus Tantomo bersama rombongan ketika berada di level tiga Gua Tembakau.

Kampung Merasa, Kecamatan Kelay, tidak terkenal dengan kerajinan ukirannya saja. Kampung Merasa juga punya potensi wisata pedalaman yang sangat menakjubkan. Mulai keberadaan air terjun Sungai Bawan Batu, tebing batu Sungai Kelay, Batu Asu, Batu Lungun, air terjun jenum 1 dan 2, hingga wisata kesenian daerah yang perlu dijaga.

 

Sabtu (8/2) pagi, Wakil Bupati (wabup) Berau Agus Tantomo mengajak beberapa wartawan untuk menyusuri wilayah pedalaman Kelay di Kampung Merasa.

Disambut kepala Kampung Merasa Yafet Tingai, rombongan wabup memulai perjalanan dengan mengunjungi tempat karantina orang utan yang berada tidak jauh dari Kampung Merasa.

Dari sana, rombongan langsung berbalik arah, mencoba menjelajahi tebing-tebing curam untuk menggapai gua-gua bersejarah.

Ya, di Kampung Merasa terdapat banyak makam tua yang berada di dalam gua bernama Tembakau.

“Ini adalah salah satu gua yang memiliki banyak peninggalan sejarah, yakni alat-alat suku Dayak berupa parang yang terlihat seperti sudah ratusan tahun ditinggal oleh pemiliknya. Dan gua ini juga memiliki lima tingkat ketinggian yang setiap tingkatnya memiliki tempat sejarah,” ujar Kepala Kampung Merasa Yafet Tingai.

Dalam perjalanan mendaki, Yafet juga banyak bercerita. Seperti saat masih berada di dasar tebing, atau yang disebut warga kampung sebagai lantai satu Gua Tembakau. Di situ, banyak peninggalan nenek moyang suku Dayak berupa besi-besi tua yang berbentuk parang. “Jika kita jelajahi semua di gua ini, pasti lebih banyak lagi hal-hal yang menarik yang bisa kita lihat,” katanya.

Ya, dalam perjalanan tersebut, wabup dan rombongan harus ‘menyerah’ ketika sampai di level tiga. Tidak bisa meneruskan perjalanan hingga ke level lima. Sebab, perjalanan hingga ke level tiga saja sudah memakan waktu sekitar dua jam, menyusuri bukit curam hingga melompati bebatuan. “Lumayan berat tantangan menaikinya, tetapi semakin jalan kita semakin tertantang, dan rasanya sangat rugi jika kita tidak sampai di tempat tujuan,” ujar Yafet yang memang terlihat paling bertenaga di tengah-tengah rombongan.

Menurut Agus, keberadaan gua di tebing gunung tersebut memiliki potensi sangat besar untuk menjadi daya tarik wisatawan. “Tetapi yang disayangkan, ini jalanya hanya satu tapak. Jadi harus bergantian jika ingin melihatnya dan juga jalanya harus merangkak, karena tempatnya yang sempit serta pendek. Tapi ketika sudah di dalam terowongan, kita sudah bisa melihat ada mayat yang tulangnya masih utuh,” terang Agus Tantomo.

Makanya, Agus berpesan kepada Kepala Kampung Merasa serta masyarakatnya, untuk menjaga tempat yang bisa menjadi objek wisata sejarah tersebut. “Ini aset yang luar biasa,” terangnya.

Selain memiliki aset sejarah, Kampung Merasa juga memiliki sumber daya alam yang sangat kaya, termasuk luasan kawasan perkebunannya, dengan luasan hutan sekitar 9 ribu hektar.

“Sangat luar bisa alam di Kampung Merasa ini. Saya yakin jika berkunjung ke kampung ini tidak akan menyesal, karena kita akan selalu disuguhi tempat-tempat yang sangat menyegarkan mata,” ujar Agus Tantomo.

Dari kunjungan wabup dan rombongan tersebut, Yafet berharap potensi wisata sejarah yang ada di kampungnya bisa dikembangkan. Hingga menjadi salah satu rujukan wisata di Bumi Batiwakkal. “Saat perjalanan tadi, Pak Agus Tantomo juga banyak memberikan ide-ide yang bagus untuk Kampung Merasa, dan nanti akan kami terapkan untuk mengembangkan potensi yang ada di kampung ini,” ujar Yafet. (*/aky/udi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X