SELAMA tiga tahun terakhir, angka kecelakaan lalulintas (Lakalantas) mengalami penurunan. Berdasarkan data Satlantas Polres Berau, pada 2019 lalu, lakalantas turun hingga 43 persen dari tahun sebelumnya, di mana hanya ada 46 laporan. Sementara pada 2018 lalu, angka lakalantas sebanyak 80 laporan, dan pada 2017 sebanyak 117 laporan.
“Artinya selama tiga tahun terakhir angka lakalantas sudah ditekan. Kami juga berharap tahun ini bisa turun,” jelas Kapolres Berau, AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo, kemarin (15/2).
Dikatakan Edy, angka kerugian materil dampak lakalantas juga mengalami penurunan. Pada 2019 kerugian meteril tercatat sebesar Rp 101,1 juta, turun dari tahun 2018 yang mencapai Rp 263,5 juta.
Meski angka kerugian menurun, namun jumlah korban luka berat meningkat hingga 47 persen pada 2019. Meningkat sebanyak 22 orang dibandingkan pada 2018 hanya 15 orang. Sedangkan korban meninggal dunia turun hingga 53 persen. (selengkapnya lihat grafis).
Namun lanjut Edy, kesadaran pengendara untuk mematuhi peraturan berlalulintas masih kurang. Hal ini terlihat dari angka laporan pelanggaran lalulintas yang justru meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Pada 2019 jumlah pelanggar jenis tilang sebanyak 7.341 laporan. Meningkat dari tahun 2018 hanya 6.133 laporan pelanggaran tilang. “Artinya tingkat kesadaran pengendara masih kurang,” katanya.
Edy berharap bagi para pengguna jalan, agar mematuhi peraturan lalulintas agar selamat di jalan. “Tidak perlu harus dilakukan penindakan. Namun yang terpenting adalah kesadaran bagi pengendara itu sendiri,” pungkasnya. (mar/har)
