DLHK Kembali Ambil Sampel

- Kamis, 20 Februari 2020 | 06:39 WIB
Sujadi
Sujadi

TANJUNG REDEB – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau melakukan pengambilan sampel di lima lokasi berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab air Sungai Segah yang kembali mengalami perubahan warna.

Dari pengamatan awak media ini di lapangan pada Rabu (19/2), air Sungai Segah masih terpantau menampakkan dua warna, yakni kecoklatan dan hijau pekat.

Kepala DLHK Berau Sujadi tak menjelaskan secara detail lima lokasi tempat diambilnya sampel. Hanya saja ia memastikan lima sampel tersebut sudah diserahkan ke pihak laboratorium dan membutuhkan waktu satu pekan lebih untuk mengetahui hasilnya. "Terkait hasil uji lab biasanya 10 hari baru keluar (hasilnya, red)," ujarnya kepada Berau Post, Rabu (19/2).

Terjadinya musim hujan yang berkepanjangan saat ini, turut dianggap Sujadi kemungkinan besar berperan terjadinya perubahan warna Sungai Segah.  

Kemudian, di sisi lain dirinya menerangkan telah mendapatkan data bahwa pH air di kawasan bimtek Labanan mencapai 5,5.Setelah di dalami pihaknya, ditemukan kandungan aluminium silikat dan besi.

"Masih menjadi pertanyaan apa kandungan dalam air tersebut. Kami juga coba menghubungkan dengan yang disampaikan pakar IPB (Institut Pertanian Bogor) kemarin," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kondisi perairan Sungai Segah kembali terlihat mengalami perubahan warna Selasa (18/2) lalu. 

Kondisi itu dibenarkan Kepala DLHK Berau Sujadi. Untuk itu, pihaknya kembali berencana melakukan pengecekan ke lapangan. "Untuk waktunya belum kami pastikan, tapi kalau tidak berhalangan, kami akan melakukan pengecekan watergate (pintu air, red) kembali, sehingga nanti bisa disimpulkan langkah-langkah apa yang akan diambil,” katanya kepada Berau Post Selasa (18/2) lalu.

Disebutnya, air sungai yang berubah warna, memang bukan pertama terjadi. Bahkan sebelumnya, pemerintah telah menyebut nama perusahaan yang dianggap menjadi sumber, penyebab berubahnya warna air. Termasuk, sanksi untuk perusahaan juga sudah diberikan.

Dengan menghentikan dan menutup sementara saluran pembuangan air dari perusahaan ke Sungai Segah. Penutupan watergate diperintahkan selama dua bulan.

“Mereka (perusahaan, red) harus bisa menyesuaikan baku mutu air yang dikeluarkan, itu (penutupan sementara) berlaku hingga tanggal 19 Februari (hari ini, red). Setelah itu kami akan ke lapangan lagi, apa yang harus dilakukan dan evaluasi apa saja yang dilakukan,” jelasnya. (*hmd/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X