TANJUNG REDEB - Kebersihan Bumi Batiwakkal –sebutan Kabupaten Berau- tidak akan mungkin terlihat tanpa adanya pasukan orange. Ratusan petugas kebersihan tersebut setiap harinya berlalu lalang membersihkan sampah di jalanan. Tidak muluk-muluk, mereka berhasil mempersembahkan piala Adipura pada tahun 2019 lalu untuk Berau.
Jumat (21/2) hari ini, petugas kebersihan akan melaksanakan peringatan Hari Kebersihan Nasional. Peringatan yang setiap tahunnya dijadikan motivasi oleh pasukan orange. Salah satunya Suyono. Dia menjadi petugas pengangkut sampah sejak tahun 1999. Ia bekerja dengan penuh risiko setiap harinya. Terkadang tangannya harus merasakan perihnya terkena beling. Bekerja di bawah terik matahari, dan terkadang basah kuyup akibat guyuran hujan. Namun, semua itu tidak lepas karena tanggung jawabnya sebagai seorang ayah dari 3 orang anak.
“Suka dukanya ya banyak. Terkadang harus kehujanan. Sakit. Namun banyak momen indah bersama teman-teman seperjuangan ini,” katanya, kepada Berau Post, kemarin (20/2).
Anak terakhirnya berumur 5 tahun. Tandanya, Suyono harus bekerja ekstra agar anaknya yang duduk di bangku TK, itu bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah dasar. Suyono tidak menampik, jika terkadang ia merasa geram dengan ulah oknum masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Padahal telah disediakan tempat sampah berupa amroll di beberapa titik.
“Kesadaran masyarakat masih rendah untuk tidak membuang sampah sembarangan. Kami petugas harus memungut sampah itu dari jalanan,” ucapnya.
Ia juga berharap agar Peraturan Daerah (Perda) mengenai kebersihan bisa diterapkan. Hal ini bertujuan untuk membuat efek jera kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan Pengelolaan Limbah B3, Anwar Asdat menuturkan, jumlah pekerja kebersihan mencapai 300 orang. Sementara jumlah amroll ada 5 unit. Ia menuturkan jumlah tersebut sudah mencukupi. “Tempat pembuangan akhir (TPA) ada satu. Sedangkan jumlah sampah per hari yang masuk mencapai 43 ton,” ucapnya.
Sampah tersebut merupakan sampah dari 4 kecamatan, yakni Sambaliung, Gunung Tabur, Teluk Bayur dan Tanjung Redeb. Dari 43 ton, nyaris 99 persen merupakan sampah plastik. Dengan hanya satu TPA saja, menurut Anwar, untuk saat ini masih aman. “Untuk TPA belum ada kendala berarti,” katanya.
Kinerja para petugas kebersihan itu mendapat apresiasi dari Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning. Bahkan secara khusus, Kapolres Berau menemui mereka yang tengah berkumpul di halaman GOR Pemuda Tanjung Redeb. Kedatangan Kapolres beserta rombongan pun membuat mereka kaget. Para petugas kebersihan tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu. Tentu petugas bertanya-tanya, ada apa. Ternyata, kapolres Berau ingin mengapresiasi para pahlawan kebersihan tersebut, dengan memberikan bunga dan juga paket sembako.
“Sebagai bentuk rasa terima kasih kami kepada para petugas kebersihan. Mereka jam 5 subuh sudah berada di jalanan untuk membersihkan jalan,” ucap Kapolres.
Edy menuturkan, penyerahan sembako ini juga sebagai dukungan kepada seluruh petugas kebersihan di Bumi Batiwakkal. Bahkan pada saat pemberian sembako tersebut, kapolres sempat memberikan pertanyaan kepada para petugas. Yang berhasil menjawab diberi hadiah berupa uang tunai.
Tidak hanya itu, Kapolres Berau juga cukup memperhatikan mengenai keselamatan para petugas kebersihan ini. “Saya meminta kepada dinas, agar mereka diberi rompi yang ada skotlet menyala. Karena bagi yang bekerja di subuh hari rawan sekali. Dengan adanya skotlet tersebut, menjadi tanda agar petugas kebersihan kita terlihat oleh pengendara,” katanya.
Kapolres juga mengucapkan selamat Hari Peduli Sampah kepada seluruh petugas kebersihan. “Sukses selalu buat rekan-rekan semua, terkhusus para petugas kebersihan. Kalianlah pahlawan kebersihan sesungguhnya,” pungkas Edy. (*/hmd/adv/har)
