TANJUNG REDEB – Sekitar 20 murid SD Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Berau mengunjungi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Batiwakkal, Selasa (18/2). Kunjungan tersebut dalam rangka pengetahuan tentang air bersih dan cara pengolahannya.
Salah satu guru pendamping MIN 1 Berau, Uswatun Hasanah mengatakan, pihaknya sengaja mengajak anak-anak didik untuk mengenal dan mempelajari cara pengolahan air minum di IPA Raja Alam milik Permumdam Batiwakal. “Anak-anak kami ajak agar dapat mengetahui bagaimana proses pengolahan air secara langsung, sebagai bahan pembelajaran di luar sekolah,” kata Uswatun.
Murid-murid kelas V tersebut tampak antusias mendengarkan penjelasan cara pengolahan air di IPA Raja Alam. Mereka pun sangat bersemangat saat mengajukan pertanyaan, bagaimana air sungai yang keruh bisa menjadi bersih dan bisa diminum.
Usai mendengarkan penjelasan dari Pegawai Bagian Pengolahan, murid-murid juga diajak berkeliling meninjau area IPA Raja Alam dan fungsi-fungsi teknisnya.
Kunjungan kemarin diterima langsung oleh Direktur Perumdam Batiwakkal, Saipul Rahman. Ia pun menyambut baik kunjungan murid MIN 1 Berau. Saipul mengatakan, pihaknya sangat terbuka bagi siapapun yang ingin mengetahui sistem pengolahan air bersih, yang dikembangkan perusahaan milik Pemkab Berau ini.
Ia pun memaparkan proses pengolahan air baku yang berasal dari Sungai Segah menjadi air minum yang setiap harinya digunakan oleh masyarakat. Diharapkan, melalui kunjungan itu, murid-murid bisa memahami cara pengolahan air minum yang benar. Apalagi air minum yang dikelola selama ini berasal dari sungai. Sehingga masyarakat pun menjaga lingkungan serta hutan yang ada.
“Karena mereka ini masih kecil, jadi perlu diberikan pemahaman sejak sekarang. Sehingga saat dewasa nanti bisa lebih paham dan menghargai lingkungan. Karena dari lingkungan yang bersih dan terjaga ini kita bisa menikmati air yang bagus,” jelasnya.
Disampaikan Saipul, PDAM juga selalu memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat. Pemenuhan jaringan masih menjadi target utama yang akan dicapai. Sehingga dapat melayani seluruh masyarakat. Di mana saat ini, masih ada sekitar 35 persen masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan air minum. (hms5/udi)
