GUNUNG TABUR - Pembangunan Dermaga di Kampung Batu-Batu, Kecamatan Gunung Tabur, disorot Pemerintah Kampung Batu-Batu. Sebab, setelah selesai dibangun, pemanfaatannya tidak maksimal. Hal ini disampaikan dalam pelaksanaan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Gunung Tabur, Jumat (21/2).
Sekretaris Kampung (Sekkam) Batu-Batu, Andy Iswadi mengatakan, salah satu yang menjadi permasalahan yakni penempatan tangga dermaga yang dianggap salah posisi. Padahal sebelumnya, dirinya yang saat itu masih menjabat Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kampung Batu-Batu, sudah mengingat penanggung jawab proyek bahwa rencana penempatan tangga dermaga tersebut salah posisi. Namun hingga pembangunan, masukan tersebut tak diindahkan.
“Harusnya posisi tangga dermaga itu di sebelah hilir. Tapi saat pembangunan diletakkan di sebelah hulu. Akibatnya masyarakat yang membawa hasil panen ikan tidak bisa naik ke dermaga kalau air tidak pasang,” katanya kepada Berau Post, Jumat (21/2) usai pelaksanaan Musrenbang Gunung Tabur.
Ia menuturkan, selain warga Batu-Batu, dermaga itu juga dimanfaatkan masyarakat Batumbuk untuk membawa hasil ikan.
Ia menyayangkan tidak ada solusi yang diberikan saat Musrenbang terkait dermaga itu. “Kalau seandainya pembenahan dermaga itu bisa dibantu dari alokasi dana kampung (ADK), mengapa tidak kami laksanakan. Kalau itu lebih mempermudah, dari pada harus menunggu usulan terealisasi,” jelasnya.
“Tapi kami masih mencari tahu regulasinya, apakah boleh pembenahan dermaga menggunakan ADK,” pungkasnya. (*/oke/har)