TANJUNG REDEB – Perubahan warna air Sungai Segah yang terus terjadi dalam beberapa bulan terakhir, membuat pemilik keramba ikan mengalami kerugian. Seperti yang dialami Rudi Hidayat, pemilik keramba ikan di Jalan Bujangga, Tanjung Redeb.
Dikatakannya, perubahan air Sungai Segah yang berkepanjangan telah membuatnya kehilangan banyak ikan karena mati. Bahkan, ia menghitung sudah ada tiga pikul ikan di kerambanya yang mati akibat fenomena yang belum berhasil diungkap oleh pemerintah tersebut.
“Untuk perubahan air sungai kali ini memang tidak terlalu berpengaruh terhadap ikan di keramba. Tidak seperti pada September lalu,” katanya saat diwawancara awak media ini, Jumat (21/2).
Kondisi air yang berubah menjadi kehijauan, disebutnya membuat banyak ikan bermatian. Baik itu ikan kategori induk maupun masih berupa benih. Untuk di kerambanya, ia menyebut jenis Ikan Mas dan Nila menjadi ikan yang duluan mati akibat perubahan air.
“Berbeda dengan ikan Lele dan ikan bawal, masih bisa bertahan untuk beberapa waktu. Tapi tetap saja kerugian saya sejauh ini sudah mencapai kisaran puluhan juta akibat perubahan air sungai,” tutur Rudi. (*ica/arp)